Data Lengkap, Tim Pencari Fakta Terjun Full Team
DPR Siapkan Panja Mesuji
Senin, 19 Desember 2011 – 06:51 WIB
"Tapi, tidak benar bahwa korbannya berjumlah 30 orang. Yang benar tujuh orang. Satu orang dari warga, enam orang lainnya anggota pamswakarsa PT Sumber Wangi Alam," kata Wakil Ketua Komisi III itu.
Politikus dari Partai Golkar itu mengatakan, kasus Mesuji terjadi karena pemerintah daerah, Kementerian Kehutanan, dan Badan Pertanahan di daerah lalai terhadap kasus itu. Tanah adat yang seharusnya dilindungi malah dijual oleh Kementerian Kehutanan kepada perusahaan perkebunan kelapa sawit. "Ini konflik yang juga terjadi di seluruh wilayah NKRI," katanya.
Aziz mengatakan, komisi bidang hukum itu akan membentuk panitia kerja (panja) terkait masalah Mesuji. Di panja tersebut, mereka akan membicarakan temuan di Mesuji dan memanggil kementerian yang bersangkutan. Di antaranya Kementerian Kehutanan dan Badan Pertanahan Nasional. "Panja yang akan menentukan siapa saja yang akan dipanggil," katanya.
Di bagian lain, anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo menambahkan, terlepas kasus Masuji benar atau tidak sedramatisir seperti video, masalah sengketa lahan perkebunan sejak lama sudah marak. Komisi III DPR banyak mendapat laporan, termasuk dari Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) atas kasus yg sama. Sebagai contoh, di Riau rakyat berhadapan dengan Sinar Mas Group, di Belitung dengan Perusahaan Malaysia. "Kini masalahnya bukan lagi lahan perkebunan, tapi sudah masuk lahan pertambangan seperti Kolaka," ujar Bambang.
JAKARTA - Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kasus Mesuji masih terus mengumpulkan data dan fakta di lapangan. Saat ini, sebagian anggota tim TGPF
BERITA TERKAIT
- 9 Siswa Tewas, Kemendikbudristek Diminta Moratorium dan Mengubah Konsep Study Tour
- Korban Meninggal Akibat Galodo di Sumbar Bertambah Jadi 50 Orang
- Pendaftaran CPNS 2024: Di Sini Ada 150 Kursi Jalur Afirmasi
- Kemnaker Terus Mendorong Balai Latihan Kerja Komunitas Jadi Inkubator Wirausaha
- 5 Berita Terpopuler: Pendaftaran Sekolah Kedinasan Siap Dibuka, Oh Betapa Senangnya, tetapi Ada yang Tak Beres
- Peluang Tenaga Kerja Indonesia Profesional dan Terampil Terbuka Lebar Bekerja di Austria