Data Ritel AS Jadi Mimpi Buruk untuk Rupiah Hari Ini

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat pasar uang Ariston Tjendra memprediksi nilai tukar (kurs) rupiah hari ini bakal tertekan.
Rupiah hari ini dibuka melemah 15 poin atau 0,11 persen ke posisi Rp 14.268 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.253 per USD.
Menurut Ariston, pelemahan rupiah akhir pekan terjadi seiring membaiknya data penjualan ritel Amerika Serikat.
"USD menguat semalam pascamembaiknya data penjualan ritel AS bulan Agustus yang menunjukkan kenaikan, yang dirilis semalam. Data ini mengalami penurunan pada bulan sebelumnya," kata Ariston saat dihubungi di Jakarta, Jumat (17/9).
Penjualan ritel periode Agustus naik 0,7 persen (yoy) dibandingkan Juli minus 1,8 persen (yoy) didorong belanja terkait kebutuhan sekolah dan pembayaran kredit pajak anak.
Menurut Ariston, hasil yang positif tersebut akan mendukung ekspektasi pelaksanaan pengetatan moneter AS tahun ini.
Pekan depan, The Fed akan mengadakan rapat kebijakan moneter.
Ariston menilai pelaku pasar kemungkinan akan mengantisipasi hasil rapat kalau bank sentral mengindikasikan kebijakan tapering dilakukan tahun ini.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra memprediksi nilai tukar (kurs) rupiah hari ini bakal tertekan.
- Awal 2025 Bank Mandiri Tumbuh Sehat dan Berkelanjutan
- Safrizal ZA Sebut Rumah Layak Hunian Tingkatkan IPM dan Menggerakkan Ekonomi
- Pendiri CSIS Sebut Pemerintahan Prabowo Perlu Dinilai Berdasarkan Pencapaian Nyata
- Laba Meningkat Tajam, Strategi Bank Neo Commerce Berhasil
- Herman Deru Siapkan Bantuan Rp 50 Miliar untuk Pemerataan Pembangunan di Musi Rawas
- Tokoh Buruh Daerah Pilih Rayakan May Day 2025 Secara Damai