Data Ritel AS Jadi Mimpi Buruk untuk Rupiah Hari Ini

Data Ritel AS Jadi Mimpi Buruk untuk Rupiah Hari Ini
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra memprediksi nilai tukar (kurs) rupiah hari ini bakal tertekan. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

"Ekspektasi pengetatan moneter akan mendorong penguatan USD karena pengurangan likuiditas USD di pasar," ujar Ariston.

Hari ini, lanjut Ariston, nilai tukar rupiah berpotensi tertekan terhadap USD dengan sentimen tersebut.

Terkait pandemi, rupiah dipenharuhi jumlah kasus harian COVID-19 di tanah air pada Kamis (16/9/2021) bertambah 3.145 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,18 juta kasus.

Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 237 kasus sehingga totalnya mencapai 139.919 kasus.

Sementara itu, jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 14.633 kasus, sehingga total pasien sembuh mencapai 3,97 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 73.238 kasus.

Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 76,15 juta orang dan vaksin dosis kedua 43,48 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.

Pada Kamis (16/9/2021) kemarin, rupiah melemah 10 poin atau 0,07 persen ke posisi Rp 14.252 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.242 per USD.

"Rupiah hari ini berpotensi bergerak ke arah Rp14.300 per USD dengan potensi penguatan di kisaran Rp 14.250 per USD," kata Ariston. (antara/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra memprediksi nilai tukar (kurs) rupiah hari ini bakal tertekan.


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News