Data Terbaru BPS: Yang Miskin Semakin Miskin
’’Sementara gini ratio di daerah pedesaan pada Maret 2017 sebesar 0,320, naik dibanding gini ratio September 2016 yang tercatat 0,316 dan turun dibanding gini ratio Maret 2016 yang sebesar 0,327,’’ jelasnya.
Deputi Bidang Statistik Sosial BPS M. Sairi Hasbullah menambahkan, pembangunan-pembangunan infrastruktur telah memberikan dampak positif bagi kenaikan pendapatan masyarakat terbawah. Namun, garis kemiskinan yang disebabkan inflasi ternyata meningkat lebih cepat.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto menuturkan, kenaikan indeks kedalaman kemiskinan menggambarkan rentang ketimpangan yang melebar di kalangan orang miskin.
Padahal, program sosial yang diberikan pemerintah sama. ’’Penanganan kemiskinan sejauh ini hanya ngasih seperti ngasih ikan. Belanja sosial naik, tapi tidak berdampak banyak,’’ kata Eko.
Dia menuturkan, seharusnya pemerintah mengevaluasi kebutuhan-kebutuhan penduduk miskin. ’’Upayanya belum terintegrasi dalam mengentaskan kemiskinan,’’ tutur Eko.
Menko Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, cuaca yang tidak menentu membuat pendapatan penduduk di pedesaan terganggu.
’’Hujannya enggak banyak sehingga mereka terganggu penghasilan petaninya,’’ katanya. Darmin menyebutkan, penambahan penduduk miskin bukan masalah struktural. (ken/c15/sof)
Efektivitasnya program bantuan sosial yang telah digencarkan patut dipertanyakan. Berdasar data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Panen Raya Maret-April Capai 8,46 Juta Ton, Produksi Beras Bakal Melimpah Lagi
- Menko Airlangga Dorong Efisiensi Biaya Logistik Nasional & Peningkatan Produktivitas
- Mbak Rerie Dorong Peningkatan Kompetensi Guru Penting untuk Wujudkan Generasi Unggul
- BPS Sebut 2024 Impor Beras Naik hingga 135,1 Persen
- Harga Beras Mencekik, PKS: Tata Kelola Semrawut
- KTNA Nasional Yakin Panen Tahun Ini Melimpah dan Indonesia Bakal Surplus Beras