Daya Saing Usaha Indonesia Melorot
HaKI Bisa Jadi Modal Kekuatan
Senin, 07 November 2011 – 17:00 WIB

Daya Saing Usaha Indonesia Melorot
JAKARTA - Indonesia mengalami kemunduran dalam daya saing usaha dibandingkan dengan negara lain di dunia. Hasil survei World Economic Forum (WEF) pada 2010-2012 menempatkan daya saing Indonesia pada peringkat 46 dari 142 negara. Posisi tersebut melorot dua peringkat dari posisi sebelumnya, di mana Indonesia menempati posisi 44. Hasil survey ini tentu mengejutkan bagi banyak pihak. Pasalnya pada 2010, Indonesia sebetulnya berhasil mencatat prestasi yang luar biasa, sebab peringkat daya saingnya meningkat drastis dari level 54 menjadi 44 dari 139 negara. “Kurangnya perlindungan hak cipta, mulai dari tingkat kebijakan berupa perumusan peraturan perundangan, sosialisasi, pelaksanaan, hingga penegakan hukum, tentunya akan menghambat kepastian berusaha serta daya inovasi dari para pelaku usaha di Indonesia,” tambahnya.
“Tentu ini mengejutkan kita. Dan salah satu penyebabnya adalah masalah perlindungan Hak Kekayaan Intelektual yang masih lemah,” kata Sugihono Kadarisman, Vice Chairman International Chamber of Commerce (ICC) Indonesia dalam keterangan persnya, Senin (7/11).
Dijelaskannya, ada berbagai hal yang menyebabkan turunnya peringkat daya saing Indonesia tersebut. Selain lemahnya infrastruktur, masalah utama yang dihadapi para pelaku usaha di Indonesia adalah soal perlindungan hak kekayaan intelektual (HAKI).
Baca Juga:
JAKARTA - Indonesia mengalami kemunduran dalam daya saing usaha dibandingkan dengan negara lain di dunia. Hasil survei World Economic Forum (WEF)
BERITA TERKAIT
- Yuk Cicil Emas di Pegadaian, Dapatkan Diskon Hingga Jutaan
- Mau Jualan Frozen Food Agar Siap Edar? Simak 6 Tip Penting dari Ninja Xpress
- Fujifilm Meluncurkan Kamera Analog Instax Mini 41, Intip Fitur dan Harganya
- BigBox AI Meningkatkan Loyalitas Pelanggan lewat Layanan Purna Jual
- Bank Aladin Syariah & PP Muhammadiyah Perkuat Sinergi Lewat Edukasi Digital
- Bea Cukai Tanjung Priok Fasilitasi Ekspor 10 Ton Galvanize ke Amerika Serikat