Debat

Oleh Dahlan Iskan

Debat
Dahlan Iskan.

Kiai Ma'ruf bukan jenis kiai sufi. Bukan kiai tarekat. Yang lebih banyak diam. Yang lebih banyak mendengar. Yang tidak tergiur kedudukan. Yang tidak mau bicara vokal.

Beliau tergolong kiai publik. Bahkan kini jadi kiai politik. Ambisinya menjadi cawapres saja sudah menunjukkan di kelas mana keulamaannya.

Dari situ saya menduga Kiai Ma'ruf akan memenangi debat nanti.

Saya kan juga tahu Sandi. Pengusaha itu jarang yang pandai bicara. Pandainya cari uang. Atau memimpin perusahaan.

Maka bagi Sandi seharusnya akan lebih menonjolkan gestur tubuhnya. Mimik wajahnya. Yang bisa lebih menarik simpati. Untuk menutupi kekurang ahliannya berdiplomasi.

Tentu ada beberapa pengusaha yang pandai bicara. Seperti Ciputra. Atau Mochtar Riady. Yang kalau berbicara bukan main menariknya. Dan bukan main berbobotnya.

Inilah debat utara-selatan. Yang satu sangat tua. Satunya sangat muda. Yang satu ulama, satunya pengusaha. Yang satu berpendidikan pesantren, satunya Amerika.

Namun semua itu sebenarnya tidak penting. Yang esensi adalah: apakah seorang wapres akan benar-benar 'dipakai' oleh presidennya nanti.

Inilah debat utara-selatan. Yang satu sangat tua. Satunya sangat muda. Yang satu ulama, satunya pengusaha. Yang satu berpendidikan pesantren, satunya Amerika.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News