Debby Susanto Gantung Raket

Debby Susanto Gantung Raket
Debby Susanto. Foto: Badminton Indonesia

Komentar Debby soal ganda campuran saat ini?
Di bawah Cik Butet (Liliyana Natsir), sekarang sudah lebih lumayan, sudah ada kemauan, motivasi lebih besar. Tapi konsistennya belum seperti senior-senior. Dalam latihan misalnya, masih belum tahu kebutuhan sendiri, merasa kurang ini harus tambahan, motivasinya ada, tapi kadang pelaksanaannya yang kurang konsisten.

Apa yang akan dikangenin dari bulu tangkis?
Dari bangun tidur sarapan biasa siap-siap mau latihan, habis latihan harus istirahat. kalau ditanya apa yang dikangenin pasti banyak banget. Lebih dari setengah dari umur saya, sudah 17 tahun saya habiskan di bulu tangkis.

Apa target yang belum tercapai?
Sebetulnya masih banyak ya yang belum dicapai seperti medali olimpiade, medali kejuaraan dunia. Tapi saya tidak mau fokus ke sana, saya merasa puas dengan apa yang saya dapat dari nol sampai sekarang. Bukan hasil yang didapat, tapi proses yang sudah saya lalui yang lebih saya banggakan.

Mengapa laga terakhir tidak bermain bersama Praveen Jordan?
Banyak yang request kenapa perpisahannya enggak sama Jordan? Jordan harus fokus perolehan poin olimpiade, dia harus mengumpulkan poin dan mengikuti turnamen sebanyak-banyaknya bersama Melati (Daeva Oktavianti), biarkan Jordan cari poin, supaya lebih konsisten dan lebih padu.

Ada rencana jadi pelatih?
Kalau saya bilang enggak, ya ke depannya nggak ada yang tahu. Ke depan nggak ada yang tahu, mungkin iya, tapi untuk sekaran sih tidak, mau konsentrasi ke keluarga dulu.

Sekarang sudah tidak ada cik Butet, selama ini Owi (Tontowi Ahmad)/Butet jadi momok di ganda campuran. Jadi bagaimana caranya mereka ciptakan nama-nama baru di ganda campuran, regenerasi secepatnya karena mereka sudah tidak muda lagi.

Apa pendapat Debby tentang Praveen/Melati?
Menurut saya, Praveen/Melati sudah cukup baik, komunikasi di dalam dan luar lapangan bagus. Ke depannya saya yakin mereka bisa lebih baik lagi, waktu masih panjang, masih bisa dapat gelar lain di depan. Saya doakan mudah-mudahan bisa melebihi apa yang saya raih bersama Praveen. Sebenarnya mereka hanya kurang konsisten saja, kalau sudah bisa konsisten mereka sudah jadi pemain papan atas.

Ada yang mau disampaikan ke fan?
Terima kasih, tanpa mereka saya bukan siapa-siapa. Saya tidak pernah mimpi bisa seperti sekarang, banyak yang mendukung. Terima kasih yang sudah mendukung, dalam keadaan terpuruk dan tidak selalu di atas, sering chat kasih dukungan.

Debby Susanto, pemain kelahiran Palembang 3 Mei 1989 itu melaksanakan niat yang sudah lama dia tanam. Pensiun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News