Debu Vulkanik Tutupi Borobudur

Kunjungan ke Atas Ditutup Lima Hari

Debu Vulkanik Tutupi Borobudur
Abu vulkanik menutup hampir seluruh bagian dinding Candi Borobudur. Foto: Mukhtar Lutfi/Radar Semarang
"Apalagi, sejauh ini, para pekerja hanya mengandalkan alat seadanya seperti sapu lidi dan kuas. Kalau seperti ini tentu butuh waktu yang lebih lama," kata dia. Apakah, hal ini berdampak pada jumlah kunjungan wisatawan ? Pujo belum bisa memastikannya. "Data kunjungan hari ini baru bisa diketahui esok. Tapi semoga saja, tidak berpengaruh terelalu besar," kata dia.

Terpisah, Nur Chasanah, 23, wisatawan asal Boyolali yang kemarin berkunjung ke Candi Borobudur mengaku tidak mempermasalahkan penutupan candi. Toh, katanya, dia bisa menikmati pemandangan dari lantai bawah. "Sebenarnya mau sih naik ke atas candi. Tapi kalau kondisinya seperti ini juga sepertinya tidak memungkinkan," terang perempuan yang dating bersama dengan kedua rekannya ini.

Selain itu, dampak abu vulkanik yang mencapi radius hingga 50 km dari puncak merapi juga mulai mengganggu aktifitas warga. Beberapa jalur utama yang sejak Selasa malam diguyur hujan abu menimbulkan efek debu yang menggangu pandangan. Bahkan, di kawasan Kota Mungkid jarak pandang sempat menipis hingga 10 meter.

"Debu yang mengering, terbawa terbang angin dan ditambah dari kendaraaan bermotor membuat udara tertutup semua. Saya kuatir ," kata Masrukin, 29, warga perumahan Azalia, Mertoyudan Magelang. Untuk menuju lokasi kerjanya, dia mengaku harus berhati-hati dan memperlambat laju kendaraannya. Pasalnya, di beberapa ruas jalan jarak pandang cukup minim. "Biasa saya tempuh setengah jam jadi hampir satu jam."

MUNGKID-- Erupsi Gunung Merapi yang ditandai keluarnya awan panas dan hujan abu dengan skala tinggi Selasa, (26/10) kemarin mulai menimbulkan masalah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News