Debut Busacca setelah Aib PD 2010
Anggap Korban Politik Piala Dunia, Kembali Percaya Diri
Jumat, 27 Agustus 2010 – 09:18 WIB
"Dia sangat tidak adil kepada tim kami sejak awal pertandingan. Lihat saja cara dia bertindak," omel pelatih asal Brazil itu. "Pelanggaran ringan diberi kartu kuning. Apa yang seharusnya dapat kartu kuning diberi kartu merah. Saya harap, kami tidak perlu melihat wajahnya lagi di turnamen ini. Dia sangat tidak pantas berada di sini," lanjut Parriera kala itu.
FIFA memang membela perangkat pertandingan mereka dalam pernyataan khusus. Namun, seperti mengabulkan harapan Parreira, FIFA memulangkan Busacca beberapa hari setelah laga tersebut. Tak heran kalau wasit asal Swiss itu malu berat. Dia pun khawatir, karirnya sebagai pengadil ikut berakhir akibat kesalahan tersebut.
Namun, kini Busacca bisa tersenyum lagi. Pasalnya, UEFA telah menunjuk dia menjadi pengadil salah satu partai paling penting sepanjang pramusim di Eropa. Yakni, Piala Super Eropa, antara Inter Milan versus Atletico Madrid dini hari nanti. Penunjukan tersebut, kata dia, telah mengembalikan kepercayaan dirinya yang sempat hancur.
Sistem perwasitan di laga ini juga terbilang istimewa. Sebab, inilah untuk kali pertama Piala Super Eropa menggunakan lima wasit. Ditambah ofisial keempat, total jumlah pengadil di lapangan adalah enam orang.
Kiprah di Piala Dunia 2010 bukan hal yang bisa dibanggakan oleh Massimo Busacca. Pasalnya, dia membuat keputusan yang tidak tepat, dan harus dipulangkan.
BERITA TERKAIT
- MMSGI Turut Beri Dana Apresiasi Prestasi Timnas U-23
- Klasemen Liga 1 Pekan Terakhir: Madura United Championship Series, RANS Degradasi
- Survei LPI: Mayoritas Publik Apresiasi Kinerja Kepala BIN Terkait Tim Voli BIN dan STIN BIN di Proliga 2024
- Bayern Muenchen vs Real Madrid: Tuchel Mewaspadai Pergerakan Jude Bellingham
- Erick Thohir: Perjuangan belum Berakhir, Mari Dukung dan Doakan Garuda Muda Terbang Tinggi
- Shin Tae Yong Optimistis Timnas U-23 Lulus ke Olimpiade Paris 2024