Deddy: Cuma Orang Mengigau yang Terpikir Mewacanakan Pembubaran Kementerian BUMN

Deddy: Cuma Orang Mengigau yang Terpikir Mewacanakan Pembubaran Kementerian BUMN
Gedung Kementerian BUMN. Foto: Ricardo/JPNN

Menurutnya, ucapan Jokowi ialah bentuk motivasi agar para pengelola BUMN profesional, efisien, dan secara berkala memeriksa semua lini dan proses bisnisnya.

Pria kelahiran Pematang Siantar itu mengatakan, Jokowi tidak mungkin terpikir membubarkan Kementerian BUMN setelah Presiden mengutarakan keheranannya.

"Mayoritas kebijakan percepatan infrastruktur, subsisi, dan proyek strategis Presiden Jokowi itu melibatkan BUMN yang dikoordinir oleh Kementerian BUMN. Hanya orang mengigau saja yang terpikir untuk mewacanakan pembubaran kementerian," kata Deddy.

Dia menuturkan, tanpa keberadaan Kementerian BUMN, pemerintah akan kesulitan sendiri.

Kalau diserahkan kepada Kementerian teknis, aspek korporasi dan bisnis menghilang.

Belum lagi pengelolaan SDM dan aset yang luar biasa besar ialah beban yang cukup besar.

Kementerian BUMN, kata Deddy, tetap layak dibutuhkan karena fungsinya sebagai pembinaan, evaluasi, dan peningkatan kinerja.

Publik, kata dia, perlu melihat kontribusi yang diberikan melalui dividen yang dibagikan perusahaan pelat merah alias BUMN dalam 10 tahun terakhir bagi negara lebih besar ketimbang PMN.

Anggota Komisi VI DPR RI Deddy Yevri Sitorus mengaku menolak dengan tegas wacana pembubaran Kementerian BUMN. Sebab, kementerian perusahaan pelat merah selama ini banyak berkontribusi bagi negara.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News