Dedikasi Radja Murnisal Nasution di Tengah Keterbatasan Fisik

Meski Kaki Diamputasi, Akan Melatih sampai Mati

Dedikasi Radja Murnisal Nasution di Tengah Keterbatasan Fisik
Radja Murnisal Nasution, saat difoto di Stadion Renang Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. FOTO: HENDRA EKA/JAWA POS
Sang istri yang juga ikut membantu dalam melatih anak-anak menyebutkan, para perenang Pari Sakti seolah mendapat kekuatan ganda begitu didampingi Radja. Motivasi mereka seakan berlipat ganda. Itulah yang membuat Radja sekalipun dalam kondisi sakit dan di atas kursi roda tetap berusaha untuk menemani anak asuhnya, baik saat latihan ataupun kejuaraan.

Bahkan, bulan lalu dia menyempatkan diri untuk datang ke Balikpapan hanya untuk menonton anak didiknya berlaga di sebuah kejuaraan terbuka. Belum lagi kejuaraan-kejuaraan lokal di Jakarta dan sekitarnya yang biasanya dilangsungkan dua pekan sekali, Radja tidak pernah absen  dari pinggir kolam.

 

"Anak-anak jadi lain semangatnya kalau tidak ada beliau (Radja, Red)," imbuhnya.

 

Radja optimistis masih bisa melahirkan para perenang andal untuk stok nasional. Menurut dia, hampir 75 persen anak didiknya punya peluang berprestasi di level nasional. "Hanya, mereka masih muda, masih cukup panjang jalannya untuk menuju ke sana," paparnya.

 

Bagi pencinta olahraga renang, nama Radja Murnisal Nasution sudah tidak asing. Dia adalah pencetak perenang andal Indonesia. Tapi, diabetes telah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News