Defisit Anggaran Kuartal Pertama Tembus Rp 104,9 Triliun
Dengan begitu, target pendapatan yang ditetapkan dalam APBN diharapkan bisa tercapai hingga akhir tahun.
Pemerintah juga berupaya menghitung penghematan belanja barang dan biaya operasional kementerian/lembaga (K/L) dalam APBN.
”Kami akan terus mengupayakan pendanaan dari APBN agar tetap bisa dijalankan dengan tetap menjaga rambu kehati-hatian,” imbuhnya.
Dia melanjutkan, penyerapan belanja negara hingga akhir Maret 2017 telah mencapai Rp 400 triliun atau 19,2 persen dari pagu.
Jumlah tersebut lebih tinggi daripada pencairan pada periode yang sama tahun lalu Rp 390,9 triliun.
Realisasi belanja negara tersebut, antara lain, berasal dari belanja kementerian/lembaga sebesar Rp 92,4 triliun atau 12,1 persen dari pagu.
Selain itu, ada pula belanja non-kementerian/lembaga Rp 112 triliun atau 20,4 persen dari pagu.
Realisasi belanja kementerian/lembaga lebih tinggi daripada tahun lalu yang mencapai Rp 82,7 triliun.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menuturkan, realisasi defisit anggaran mencapai Rp 104,9 triliun hingga 31 Maret lalu.
- Pelayanan Bea Cukai Sedang Disorot, Sri Mulyani Bereaksi Begini
- Alhamdulillah, Ada Kabar Baik dari Sri Mulyani, tetapi Tetap Waspada
- Menkeu Sri Mulyani: Bea Masuk Turun 3,8 Persen
- 4 Menteri Kompak di Sidang PHPU, Bansos Tak Terkait Pilpres 2024
- Sri Mulyani Percaya Sidang PHPU Cara Merawat Nalar Publik
- Masih Banyak Pemda Belum Mencairkan THR PNS & PPPK, Ini Datanya