Defisit BPS

Defisit BPS
Dahlan Iskan.

Pun Kompas.com edisi kemarin melintas. Menyebut sebagai defisit yang terbesar sejak reformasi.

Baca Juga:

Artinya: kita kurang ekspor; terlalu banyak impor.

Yang membuat tidak panik: rupiah cenderung menguat belakangan ini. Sehingga berita defisit itu tidak membuat nilai tukar rupiah memburuk.

Padahal, biasanya, defisit neraca perdagangan dibaca sangat negatif oleh pasar uang.

Apakah kita akan sempat memperbaiki rapor itu di tahun 2019?

Terserah Anda. Akan tetapi, rasanya sulit. Perhatian sudah telanjur terlalu banyak diberikan pada politik. Termasuk di pos-pos yang harusnya memikirkan ekonomi negara.

Kecuali: ada pembagian tugas yang jelas. Bagian-bagian yang mengurus ekonomi tidak usah ikut dulu memikirkan politik. Rasanya harapan seperti itu juga berlebihan.

Maka perguruan tinggilah yang baiknya berinisiatif. Membedah data itu.

Apa boleh buat: Badan Pusat Statistik (BPS) harus mengeluarkan angka ini. Kemarin. Yang secara politik tentu hanya menambah panas tahun politik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News