Deflasi Pangan Bukti Produksi Dalam Negeri Membaik

Deflasi Pangan Bukti Produksi Dalam Negeri Membaik
Panen cabai. Foto: Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Keberhasilan pemerintah dalam penyediaan pangan dari produksi dalam negeri, tampak dari stabilnya harga pangan di tingkat konsumen. Bahkan beberapa komoditas tertentu mengalami penurunan harga. Badan Pusat Statistik (BPS) kembali merilis data beberapa indikator strategis terkini terkait sektor pertanian, yakni, Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi September 2019, Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah September 2019.

Ketut Kariyasa, Kepala Pusat Data dan Informasi Kementan, menyampaikan data yang dirilis BPS hari ini, harga pangan pada September ini mengalami deflasi sebesar 1,97 persen.
"Kondisi ini lagi-lagi menunjukkan bahwa produksi pangan dalam negeri terus membaik untuk memenuhi permintaan pangan yang terus meningkat. Pada bulan lalu (Agustus 2019), kelompok pangan juga mengalami deflasi sebesar 0,19 persen," ujar Ketut.

Menyimak data BPS, beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga pada September 2019, antara lain cabai merah, cabai rawit, ayam ras, tomat dan daging ayam.

Lebih lanjut menuru Ketut, daya beli atau tingkat kesejahteraan petani pada September 2019 relatif juga membaik dibandingkan pada bulan sebelumnya. Hal ini terlihat dari membaiknya Nilai Tukar Petani (NTP) 0,63 persen dari 103,22 menjadi 103,88 dan membaiknya Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) 0,02 persen, dari 113,29 menjadi 113,31.
"Kenaikan drastis NTP dan NTUP terjadi dalam 3 bulan terakhir ini. Pemerintah telah bekerja keras memenuhi target-target produksi", kata Ketut.

Menurutnya, Kenaikan NTP ini dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik sebesar 0,14 persen, sedangkan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) turun sebesar 0,49 persen.

Keberhasilan pemerintah dalam meningkatkan produksi pangan dalam negeri lima tahun terakhir terbukti telah mampu menjaga inflasi pangan. Hal ini dapat dilihat pada tahun 2014 tingkat inflasi pangan masih sangat tinggi, yaitu 10,57 persen dan jauh di atas infilasi umum yang pada waktu itu sekitar 8,36 persen. Namun berangsur turun dengan berbagai upaya khusus pemerintah, hingga tahun 2017 turun menjadi 1,26 persen dan merupakan inflasi terendah dalam sejarah Indonesia.(jpnn)

Keberhasilan pemerintah dalam penyediaan pangan tampak dari stabilnya harga pangan di tingkat konsumen.


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News