Delapan Bulan tanpa Perawatan karena Tak Masuk Kartu Keluarga

Delapan Bulan tanpa Perawatan karena Tak Masuk Kartu Keluarga
SENYUM BOCAH: Fadil Putra sedang makan siang dengan ditemani ibunya. Foto: Angger Bondan/Jawa Pos

’’Maka, ketika tahu Fadil kena tanda-tanda mata kucing, saya langsung mikir. Waduh, ini pasti tumor. Tapi, bapaknya (ayah Fadil, Red) enggak percaya,” kenangnya.

Mata kucing adalah efek kekuningan pada pupil. Efek itu begitu kentara saat mata dikenai seberkas sinar. Mata tersebut jadi seperti memantulkan cahaya. Persis mata kucing.

Beruntung, kini Yanti bisa bernapas lega. Sebab, kanker yang menghantui anaknya selama delapan bulan belakangan bisa diangkat. Menurut ketua tim operasi Fadil, dr Hendrian, kanker Fadil bisa diatasi. Meski agresif, sel ganas itu tidak menyebar ke organ lainnya.

Penanganan Fadil memang terbilang cukup lambat, tapi juga cepat. Disebut lambat karena kanker matanya telanjur mbendol. Ukurannya tidak main-main. Panjang 14 cm, lebar 7 cm.

Persis sebesar bogem orang dewasa. Namun, penanganan kanker mata Fadil juga terbilang cepat. Dua hari pasca dilarikan dari RSUD R.A. Basoeni, Mojokerto, Fadil langsung mendapat tindakan medis. Tiga hari setelahnya, Fadil bisa bercanda tawa laiknya anak normal.

Lambatnya penanganan Fadil memang beralasan. Dia belum terdaftar di kartu keluarga secara resmi. Sebab, orang tua Fadil adalah warga baru di Dusun/Desa Gembongan, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto. Sebelumnya, keluarga Fadil bermukim di Gresik. ”Keluarga enggak sempat ngurus. Baru saat Fadil sakit ini mengurus kartu keluarga,” ujar Yanti. Alhasil, balita dua tahun itu tidak memiliki akses BPJS Kesehatan yang menjadi haknya.

Sekarang Fadil dan keluarga bisa lega. Pemerintah Kabupaten Mojokerto siap menanggung pengobatan Fadil hingga sembuh. Yanti bersyukur pemerintah tanggap pada kondisi anaknya. ”Alhamdulillah, banyak yang sayang Fadil,” ucapnya sambil tersenyum.

Senyum Fadil rupanya menularkan senyum-senyum di anggota keluarganya. Kerabat Fadil pun bahagia melihat dia berceloteh dan bercanda. Maklum, sebelumnya anak pasangan Hari dan Tri Prastina Wiyanti itu jarang tersenyum. Dia lebih sering merengut. Selain karena menahan sakit, bibirnya ikut-ikutan miring karena kanker besar di mata kanannya.

KATA dokter, kanker di mata Fadil Khairan Putra sudah mencapai stadium akhir. Terlalu riskan jika dioperasi. Namun, Fadil Putra masih bisa tersenyum

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News