Delapan Pernyataan Sikap Para Medis atas Vaksin Palsu

Delapan Pernyataan Sikap Para Medis atas Vaksin Palsu
Demo para dokter. Foto: dok.JPNN

Juga kami meminta secepatnya memulihkan situasi tidak kondusif ini dengan membuat protokol penanganan yang baik.  Sesegera mungkin untuk menyampaikan kepada publik jalan keluar terhadap anak-anak yang telah terbukti mendapat vaksin palsu.

3 Dokter,  tenaga kesehatan lain,  atau fasilitas pelayanan kesehatan adalah korban dari oknum pemalsu vaksin, dan meminta kepada pemerintah untuk tidak membiarkan dokter,  tenaga kesehatan lain,  atau fasilitas pelayanan kesehatan untuk menghadapi keluhan masyarakat tanpa adanya jalan keluar solusi yang ditetapkan oleh pemerintah.

4.  Mengusulkan untuk pendirian posko pengumuman pengaduan di Dinas Kesehatan setempat untuk dan pelayanan kesehatan. Posko menghindari kekisruhan masyarakat yang pernah membawa anaknya.

 Ini berfungsi menerima pengaduan untuk pelayanan vaksinasi,  serta memberikan periode vaksinasi tersebut terindikasi menerima suplai vaksin palsu serta nama-nama anak yang terindikasi.

5.  Meminta kepada Polri untuk memberikan jaminan keamanan bagi tenaga dan fasilitas kesehatan agar pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan seperti biasa.  

6.  Pengurus Besar IDI berkoordinasi dengan jajaran di tingkat wilayah dan cabang akan memberikan pendampingan hukum terhadap anggota IDI yang menjadi korban dari suplai vaksin palsu. 

Pendampingan juga dilakukan terhadap dokter-dokter yang menjadi korban anarkisme.  Dalam hal ini akan dibentuk Satgas Advokasi Vaksin Palsu oleh PB IDI bersama PERSI dan ARSSI.  

7.  Pengadaan vaksin harus tetap dilakukan berdasarkan prosedur dan peraturan yang berlaku.

JAKARTA - Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Asosiasi Rumah Sakit Indonesia (ARSI), dan Persatuan Rumah Sakit Indonesia (PERSI) akhirnya menyikapi polemik

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News