Demi anak-anak tak Mampu, Rela Jual Laptop dan Kamera

Demi anak-anak tak Mampu, Rela Jual Laptop dan Kamera
BANGUN KAMPUNG: Husen, pendiri Sumatera Volunteer saat mengajari anak-anak Pariangan, Tanahdatar, di hadapan tamu dari Belanda, belum lama ini. Foto: dok pribadi for Padang Ekspres/JPG

Pada Maret 2015, semakin banyaknya anak-anak yang ingin belajar dan atas permintaan orangtuanya, dia akhirnya meminta kesediaan kepala sekolah SDN 31 Balai Labuah Bawah untuk meminjamkan ruang kelasnya di sore hari. Hingga mereka mulai belajar di ruang kelas setiap Selasa sore.

Pada bulan selanjutnya, program Seni Budaya dilaksanakan atas bantuan dari temannya Anton yang merupakan lulusan ISI Padang Panjang. Lambat laun, program yang dijalankannya mendapat perhatian dari teman-temannya, yang sebenarnya pada awalnya pesimistis dengan apa yang dia lakukan karena tidak mendatangkahn profit melainkan  uang keluar.

Setiap minggu dia informasikan program ini di media sosial seperti facebook dan twitter dengan harapan akan lebih banyak lagi orang-orang melakukan hal positif.

Sebulan kemudian, dia lanjutkan dengan program di Jorong Guguak, Nagari Pariangan, yang terletak di kaki gunung Marapi. Itu merupakan desa terakhir di kaki gunung Marapi.

“Hingga saat ini, seluruh program terlaksana dengan baik, semakin lama semakin banyak orang-orang yang bergabung mulai dari teman, mahasiswa lokal dan internasional. Serta semakin banyak anak-anak yang kami ajar,” ucapnya.

Dana untuk setiap kegiatannya,  berasal dari tabungannya pribadi, donasi dari teman-temannya. Bahkan dia rela menjual laptop dan kameranya beberapa bulan lalu.

Dai tidak menjalin kerjasama dengan pemerintah daerah dikarenakan faktor politis beberapa tokoh politik di Tanahdatar. Dia tidak ingin gerakan perubahan ini digunakan untuk politik kepentingan.

“Saya tidak melakukan perubahan yang besar. Tetapi saya yakin sebuah perubahan besar dimulai dari perubahan kecil. Mengabadikan diri untuk membantu sesama yang membutuhkan seperti cara ini bagi saya untuk mengetahui seberapa jauh titik batas dalam hidup saya,” tukasnya. (cr8)


HUSEN, pendiri Sumatera Volunteer, sangat terkesan dengan kalimat Mahatma Gandhi: “Cara terbaik menemukan dirimu adalah dengan meleburkan diri


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News