Demi Budaya Betawi, Ini Pesan Mpok Nori untuk Anak Cucu

Demi Budaya Betawi, Ini Pesan Mpok Nori untuk Anak Cucu
Demi Budaya Betawi, Ini Pesan Mpok Nori untuk Anak Cucu

jpnn.com - TOKOH kesenian Betawi, Mpok Nori dikenal sangat konsen memajukan seni tradisi yang membesarkannya. Di masa hidupnya, Mpok Nori bukan hanya berjuang untuk keluarganya, tetapi juga demi kelestarian budaya Betawi.

Bahkan, Mpok Nori sebelum wafat memberi wasiat kepada anaknya untuk terus melestarikan Budaya Betawi. Misalnya, lenong, menari hingga menyanyi.

Anak bungsu Mpok Nori, Engkar Kamila Sari menuturkan, ibunya dulu berupaya keras mendirikan sebuah sanggar yang berada di rumahnya yang beralamat di Jalan Daman 1, Bambu Apus, Jakarta Timur. Sanggar itu awalnya memang diramaikan oleh kerabat sendiri.

"Emak emang sengaja kan bikin sanggar di rumah ini. Dia mau anak-cucu belajar kesenian. Ya, yang ada cucu-cucunya pertama kali yang ikut. Dia jadi guru ngelenong, nari,” kata Karmila kepada JPNN.

Jadwal latihan di sanggar yang dirintis Mpok Nori itu juga sudah rutin. “Biasanya latihan hari Kamis sore dan Minggu sore," papar Karmila.

Ia menuturkan, budaya Betawi memang masih kental dalam kehidupan keluarganya. Termasuk di rumah lama mereka yang terpaksa tergusur karena dijadikan lokasi untuk Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

“Pokoknya pindah ke sini (Bambu Apus, red) pas penggusuran Taman Mini, sekitar tahun 1980 langsung di sini," kata dia.

Mpok Nori meninggal dunia Jumat (3/4) pagi di Rumah Sakit Pasar Rebo. Ia meninggalkan dua anak perempuan, yakni Umik Utari dan Engkar Kamila Sari.(mg3/jpnn)


TOKOH kesenian Betawi, Mpok Nori dikenal sangat konsen memajukan seni tradisi yang membesarkannya. Di masa hidupnya, Mpok Nori bukan hanya berjuang


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News