Demi Pembangunan Merata, Kementan Majukan Pertanian di Papua

Demi Pembangunan Merata, Kementan Majukan Pertanian di Papua
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan petani. Foto: Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo telah mengeluarkan instruksi untuk bisa menciptakan pembangunan yang mereta di seluruh wilayah Indonesia. Tak terkecuali di kawasan Papua dan Papua Barat.

Untuk itu, Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya mengembangkan ekonomi lokal guna menyejahterakan masyarakat. Salah satunya melalui kegiatan peningkatan kedaulatan pangan lokal dan pengembangan lumbung pangan nasional di Merauke.

Kementerian yang di bawah pimpinan Andi Amran Sulaiman ini juga mengembangkan industri komoditas ekonomi lokal, seperti sagu, ubi jalar, kopi, coklat, pala, buah merah, vanili dan merica, serta industri peternakan dari hulu ke hilir.

Kemudian, Kementan telah mengalokasikan anggaran untuk kegiatan pengembangan padi, padi organik, jagung, kedelai, aneka kacang dan ibu, bawang merah, bawang putih, cabai, jeruk, tanaman perkebunan baik semusim (tebu dan nilam), maulun tanaman perkebunan tahunan (sagu, kelapa sawit, kelapa, karet, kopi dan kakao), serta Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).

“Dukungan pengembangan tanaman pangan dilakukan dalam bentuk budidaya komoditas, Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO), Pengendalian Hama Terpadu (PHT), sertifikasi, distribusi Rice Milling Unit (RMU) serta peralatan pasca panen dan pengolahan lainnya,“ kata Kepala Biro Humas dan Informasi Publik, Kementerian Pertanian, Kuntoro Boga Andri di Jakarta, Rabu (21/11).

Dia menambahkan, di Papua telah mampu mengembangkan 28.305 hektare pertanaman dan mendistribusikan saprodi sejumlah 2.696 unit selama periode 2015-2018. Produksi padi dan kedelai meningkat masing-masing 54.376 ton dan 5.998 ton atau naik sebesar 23 persen dan 93 persen.

Lalu itu di Papua Barat, seluas 14.537 hektare pertanaman tanaman pangan telah dapat dikembangkan dan sejumlah 12.636 sarana dan prasarana telah didistribusikan pada periode 2015-2018. Peningkatan produksi padi sejumlah 2.517 ton atau 8,33 persen dan jagung sejumlah 1.954 ton atau 86,31 persen dapat dicapai pada periode tersebut.

"Untuk kegiatan pengembangan komoditas hortikultura dilaksanakan di Kabupaten Biak Numfor, Merauke, Kerrom, Lanny Jaya, Nabire, Tambraw dan Sorong. Dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2018, Kementan telah berhasil mengintensifkan dan menambah luasan dari 235 hektare menjadi 1.048 hektare atau naik menjadi 1.283 hektare," sebut dia.

Kementerian Pertanian terus berupaya mengembangkan ekonomi lokal guna menyejahterakan masyarakat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News