Demi Penuhi Kebutuhan, Makin Banyak Warga Papua Nugini Jual Anaknya

Dalam waktu kurang dari dua bulan, para pemimpin negara-negara yang paling berkuasa akan berada di ibukota Papua Nugini untuk menghadiri KTT APEC, bertemu secara tertutup di gedung konvensi bernilai jutaan dolar yang baru dibangun.
Namun di jalanan Port Moresby dan di kota-kota pedalaman, para pekerja sosial memeringatkan adanya tren meningkat dari orang tua yang menjual atau meninggalkan anak-anak mereka.
Poin kunci:
• Pekerja sosial telah mendengar banyak kasus anak-anak 'dijual'• Ada desakan terhadap dewan kesejahteraan anak nasional Papua Nugini
• Migrasi dari pedesaan ke daerah perkotaan dan kehamilan yang tidak direncanakan adalah salah satu faktor yang berkontribusi
Peter Nepil, seorang petugas perlindungan anak untuk provinsi Western Highlands, mengatakan, bulan lalu ia didekati oleh seorang perempuan di kota dataran tinggi Mount Hagen yang menawarkan bayi perempuannya, yang baru berusia dua setengah bulan.
"Ia mengatakan kepada saya bahwa ia mencoba menjual seorang anak dan kemudian mendapatkan uang untuk pergi ke tempat lain seperti Lae atau Port Moresby untuk tinggal bersama beberapa teman keluarga," katanya.
Menurut Nepil, perempuan itu meminta 2.000 kina (atau setara Rp 8,46 juta), tetapi ia menawar hingga 1.500 kina, yang hanya sekitar Rp 6 jutaan.
Nepil mengatakan ia kemudian memanggil polisi dengan kedok mengatur uang pembayaran.
Pada bulan Mei di kota yang sama, yakni Mount Hagen, pria setempat -yang bernama Daniel Pamenda, mengatakan seorang perempuan menawarinya seorang bayi laki-laki seharga sekitar $ 400 (atau setara Rp 4 juta).
"Ia [mengatakan] kepada saya 'Saya menjual anak saya, jika Anda ingin membelinya maka saya bisa menjualnya kepada Anda," katanya.
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS