Demo di DPRD, Mahasiswa Kumandangkan Lagu Kebangsaan Malaysia
Protes Penghapusan Pas Lintas Batas Pulau Sebatik

Setelah hampir dua jam berorasi, pedemo ditemui Ketua Komisi II DPRD Kaltim Rusman Yaqub. Meski menyebut persoalan perbatasan bukan domain Komisi II, politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu bersedia menerima aspirasi mahasiswa.
"Kita perlu dalami apa alasan mendasar Bupati Nunukan mengubah kebijakan ini. Apa itu menjadi kebijakan nasional? Karena menyangkut lintas batas negara, mestinya menjadi keputusan pemerintah pusat," sebut Rusman.
"Melintas menggunakan PAS lintas batas memang sudah menjadi tradisi warga di sana (perbatasan). Mengubah tradisi pasti ada dampaknya," sambung dia.
Rusman juga berjanji akan memfasilitasi pertemuan mahasiswa asal Sebatik dengan anggota dewan dari Dapil Kalimantan Utara (Kaltara) untuk membicarakan persoalan ini. "Kita tidak bisa mengoreksi kebijakan negara lain. Hanya, kita perlu mempertanyakan apakah pemprov Kaltim tahu mengenai kebijakan tersebut," kata dia.
Soal tudingan skenario memarginalkan Sebatik, Rusman tidak sepakat. Menurut dia, DPRD Kaltim masih mendorong Sebatik menjadi kota administrasi. Sebab, dengan tak berinduk lagi di Kabupaten Nunukan, maka Sebatik bisa membuat regulasi sendiri termasuk tentang lintas batas.(duitosusanto/far/mas)
KETERBATASAN jadi makanan sehari-hari warga perbatasan, terutama bagi masyarakat Pulau Sebatik, Kalimantan Utara. Nasionalisme di dada mereka dipupuk
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kakek Andi yang Telantar di Priok Dibantu Polisi Pulang ke Serang Seusai Habis Ongkos
- Polres Meranti Menggagalkan Penyelundupan 1.680 Ekor Burung Kacer dari Malaysia
- Seleksi PPPK Tahap 2 Kota Bengkulu Digelar 12 Mei, Peserta Harus Menaati Semua Ketentuan
- Perubahan Rute Pawai Persib Juara, Titik Akhir di Gedung Sate
- Manusia Silver Ini Mencuri Kabel Lampu di Flyover SKA, Hasilnya Untuk Beli Narkoba
- Pastikan Situasi Kondusif, Kapolda Sumsel Kunjungi Lapas Muara Beliti