Demokrat Anggap Tudingan Diana Bagian Konspirasi
Jumat, 10 Februari 2012 – 01:49 WIB
Menurut Umar, dugaan politik uang di kongres Demokrat tidak mungkin terjadi. Alasannya, perolehan suara terkonsentrasi pada kewilayahan. Anas menang dari suara Pulau Jawan dan Kawasan Timur Indonesia. Demikian pula Marzuki Alie yang menguasai 80 persen suara dari Sumatera.
Baca Juga:
"Kalau ada money politic tidak akan terkonsentrasi seperti itu. Karena dengan uang kita bisa ambil suara di mana saja. Jadi kemenangan Anas itu selain ikatan emosional juga memang karena visi misinya, bukan politik uang," katanya.
Diakui Umar, memang ada pembagian uang kepada para peserta kongres dari kandidat, tapi itu bukan money politik tapi sebatas pengganti transportasi. Pembagiannnya pun bervariasi, tergantung asal dari peserta kongres. "Bervariasi, ada 5 juta, tidak ada sampai ratusan juta. Tergantung jaraknya. kalau dari Papua (lebih banyak) disesuaikan dengan harga tiket," katanya.
Dijelaskan pula Umar, adanya pengganti tiket dan biaya akomdasi oleh kontestan karena memang DPC membawa penggembira yang jumlahnya di atas 15 orang per DPC. Sementara dari panitia kongres sendiri memutuskan hanya ketua dan sekretaris DPC yang ditanggung.
JAKARTA - Ketua DPD Partai Demokrat, Umar Arsal menganggap tudingan mantan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Demokrat Kabupaten Minahasa Tenggara,
BERITA TERKAIT
- Prabowo Sudah Berkesimpulan, Sosok Ini Dianggap Cocok Jadi Gubernur Lampung
- Menjelang Pilkada, Masyarakat Bekasi Diminta Waspadai Politisi Kutu Loncat
- Daftar Cabup Keenam Parpol Besar, Afni Siap Rangkul Semuanya untuk Siak
- Lihat, Ribuan Massa Kawal Narjo Daftar Balon Bupati Brebes
- IKA SKMA Dukung Prabowo-Gibran Lanjutkan Program Perhutanan Sosial
- Pendaftaran PPS untuk Pilkada Madiun Diperpanjang