Demokrat: Mohon Maaf Kang Maman, Kandidat Wapres Itu AHY
jpnn.com, JAKARTA - Partai Demokrat (PD) mengklaim Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menempati posisi paling tinggi dalam survei calon wakil presiden (cawapres) 2019.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PD Jansen Sitindaon mengatakan survei AHY mengalahkan kandidat lain seperti salah satunya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.
"Lembaga survei Oktober 2017 mengatakan mohon maaf Kang Maman, hari ini untuk kandidat wakil presiden yang paling tinggi itu AHY, angkanya 14,3 persen,” kata Jansen dalam diskusi “Menakar Cawapres Potensial 2019” di Media Center DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (9/11).
Diskusi ini juga hadir sebagai pembicara yakni Ketua DPP PKB Maman Imanulhaq alias Kang Maman dan Direktur Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Sirojuddin Abbas.
“Jadi, kandidat saya (AHY) hari ini yang paling kuat sebagai cawapres 2019,” tambah Jansen di hadapan Kang Maman.
Dia menambahkan, di posisi kedua ada nama Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Gatot Nurmantyo 10,8 persen. Posisi ketiga, ujar dia, ada Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan. “Kalau Cak Imin 1,5 persen baru,” tegasnya.
Nah, Jansen juga tidak setuju ada yang menyandingkan Cak Imin-AHY (CIA) sebagai calon presiden dan calon wapres 2019. “Makanya saya katakan kemarin CIA kurang pas,” katanya.
Bahkan, Jansen menuturkan, ada pula survei yang menyebutkan bahwa faktor penentu pemilihan presiden (pilpres) 2019 adalah AHY.
Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon mengatakan survei AHY mengalahkan kandidat lain seperti salah satunya Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar
- 2.086 Hektare Tanah IKN Masih Bermasalah, Ternyata Ini Penyebabnya
- AHY Akan Salat Id Bareng SBY, Lalu Ikut Kegiatan Presiden Jokowi
- Pemerintah Hadirkan Program Sertifikat Tanah Gratis, Syarief Hasan Berkomentar Begini
- Tim Hukum PDIP Gugat KPU Imbas Terima Gibran bin Jokowi Jadi Cawapres
- AHY Ungkap Permintaan Khusus dari Prabowo, Oh Ternyata
- Curhat di Hadapan AHY, Heru Budi: Di Jakarta Bebannya Berat