Dengar Pernyataan Luhut, Saleh: Kasihan Dokter dan Keluarga Korban Corona

Dengar Pernyataan Luhut, Saleh: Kasihan Dokter dan Keluarga Korban Corona
Luhut Panjaitan. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Partaonan Daulay merespons pernyataan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan (LBP) yang terkesan menyederhanakan jumlah korban akibat wabah virus corona di Indonesia.

Saleh menyayangkan pernyataan LBP yang mengesankan bahwa jumlah korban Covid-19 yang belum mencapai 500 orang tergolong sangat kecil dibandingkan dengan jumlah 270 juta rakyat Indonesia.

Pasalnya, konstitusi mengamanatkan agar negara melindungi segenap tumpah darah Indonesia, termasuk dari virus yang sedang menyebar di 34 provinsi ini.

“Pernyataan itu seakan tidak menyisakan empati dan simpati kepada keluarga korban. Belum lagi, ada puluhan dokter dan tenaga medis yang juga meninggal. Kasihan keluarganya jika mendengar pernyataan seperti ini," ucap Saleh kepada jpnn.com, di Jakarta, Rabu (15/4).

Anggota Komisi IX DPR ini menyampaikan beberapa alasan mengapa pernyataan itu tidak layak disampaikan. Pertama, semestinya pemerintah berupaya keras agar mencari jalan yang cepat dan tepat untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona.

Pemerintah tidak perlu menyampaikan narasi-narasi yang justru menghilangkan simpati publik. Apalagi, narasi itu bisa jadi menyinggung dan bahkan melukai sebagian orang. “Pejabat negara harusnya hemat bicara. Karena jika ada yang tidak tepat, sulit untuk meluruskannya," tegas Saleh.

Kedua, lanjut mantan ketum PP Pemuda Muahammadiyah ini, data yang disampaikan pemerintah kemarin terkait ODP, PDP, dan yang positif sudah menunjukkan angka yang mengkhawatirkan. Tercatat, angka ODP mencapai 139.137, PDP 10.482, dan yang positif 4.839 orang.

"Jumlah ini tentu tidak sedikit. Apalagi sampai saat ini, vaksin dan obat terhadap penyakit ini belum ditemukan," tukas ketua DPP PAN tersebut.

Saleh menyayangkan pernyataan Menko Luhut yang mengesankan bahwa jumlah korban Covid-19 yang belum mencapai 500 orang tergolong sangat kecil, dibandingkan dengan jumlah 270 juta rakyat Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News