Denny JA Usul Pileg dan Pilpres Dipisah, Ini Empat Alasannya
BACA JUGA: Golput Capai 28 Persen
Ketiga, sambung Denny, hanya partai yang terasosiasi dengan capres mendapat berkah positif seperti yang diperoleh Gerindra, PDIP, PKB. "Kami melihat data ada kemungkinan Golkar dalam sejarahnya tidak berada di urutan kedua. Nomor satu PDIP karena dekat dengan Jokowi dan Gerindra kedua karena dekat Prabowo Subianto. Jadi, untuk Golkar masih di posisi abu-abu, bisa nomor dua atau tiga," jelasnya.
Keempat, Denny menegaskan, para caleg akan tenggelam. Menurut dia, motif pemilih caleg semakin kurang karena ruang publik lebih banyak ke persoalan capres dan cawapres. "Akibatnya nama caleg tenggelam," tegas Denny.
Karena itu, Denny menegaskan eksperimen kawin campur pileg dan pilpres ini tidak mendorong kultur yang sehat dalam demokrasi dan politik.
"Kalau bisa bisa ini pertama dan terakhir (pemilu serentak)," tegasnya. (boy/jpnn)
Pendiri LSI Denny JA menilai pileg dan pilpres serentak ternyata membawa efek buruk terhadap kultur politik.
Redaktur & Reporter : Boy
- Bamsoet Apresiasi 60 Kader Pemuda Pancasila Terpilih dalam Pemilu Legislatif 2024
- Meroket, Kepercayaan Publik pada Kejaksaan jadi 74 Persen
- LSI: 71,2 Persen Publik Puas dengan Penyelenggaraan Pemilu 2024
- Kejaksaan Lembaga Hukum Paling Dipercaya Publik
- LSI Ungkap Penyebab Approval Rating Jokowi Tinggi Terus
- LSI Denny JA jadi Lembaga Survei dengan Hasil Quick Count Paling Akurat