Densus 88 Kumpulkan 75 Khatib di Sumenep, Ini Agendanya
jpnn.com, SUMENEP - Direktorat Pencegahan pada Detasemen Khusus (Densus 88) Antiteror Mabes Polri mengumpulkan 75 katib di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Sabtu (28/5).
Puluhan khatib itu dikumpulkan dalam rangka pembinaan sebagai upaya untuk mencegah paham radikal di kalangan masyarakat di wilayah itu.
"Mereka memiliki peran sentral dalam menyampaikan pesan dan narasi agama yang damai, dan menyejukkan umat," kata Ketua Panitia Kegiatan AKBP Moh Dofir.
Pembinaan terhadap khatib dari 27 kecamatan di Sumenep merupakan kerja sama Densus 88 Antiteror, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Agama, dan sejumlah organisasi keagamaan.
Menurut Dofir, pembinaan itu penting dilakukan untuk mencegah intoleransi dan radikalisme yang berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
Dia menyebut saat ini penyebaran paham radikal mulai memanfaatkan banyak media, termasuk media sosial (medsos), seperti Facebook, Twitter, dan Instagram, serta berbagai jenis platform medsos lainnya.
"Pada kegiatan pembinaan kali ini, para khatib kami beri pemahaman bagaimana bisa mewujudkan iklim yang menyejukkan melalui narasi pesan agama saat yang bersangkutan menyampaikan ceramah kepada umat," tutur Dofir.
Perwira menengah Polri itu mengingatkan bahwa penyebaran paham radikal bukan hanya melalui khotbah, melainkan juga bisa melalui kajian-kajian, hubungan kerabat, perkawinan, buku dan tulisan, organisasi masyarakat, hingga lembaga pendidikan.
Densus 88 Antiteror Polri mengumpulkan 75 khatib di Sumenep guna diberikan pembinaan untuk mencegah intoleransi dan paham radikal di daerah itu.
- OPM Sudah Duduki Wilayah Ini 3 Hari, TNI-Polri Lakukan Operasi Penyerangan, Hasilnya
- Letjen Richard Ungkap Kondisi Terkini Homeyo Setelah Diserang OPM 2 Hari Berturut-turut
- Polri Pastikan Pelat Dinas ZZ Tetap Ikuti Aturan Ganjil Genap
- Puspom TNI dan Propam Polri Menggelar Rapat, Pelat Dinas hingga Bentrok Jadi Sorotan
- Brigjen Dwi Irianto Resmi Bertugas Sebagai Kapolda Sultra
- Dukung Komitmen Polri Lindungi PMI, Sahroni: Pahlawan Devisa Harus Merasa Aman