Densus 88 Polri Bekuk 15 Teroris JAD dalam Waktu Satu Hari
jpnn.com, JAKARTA - Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri melakukan upaya penindakan, terhadap para pelaku teror yang ada di sejumlah wilayah.
Total, ada 15 terduga teroris jaringan Jemaah Ansharut Daulah (JAD) yang dibekuk dalam waktu satu hari.
Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Awi Setiyono mengatakan, penangkapan dilakukan pada Rabu (12/8) di kawasan Jakarta dan Jawa Barat.
“Total, dalam satu hari penindakan ada 15 terduga pelaku teror yang ditangkap,” kata Awi kepada wartawan di Mabes Polri, Jumat (14/8).
Awi menuturkan, ke-15 anggota kelompok JAD itu memiliki peran yang bermacam-macam. Mulai dari pengiriman logistik dan pendanaan kelompok Mujahidin Indonesia Timur, serta fasilitator pemberangkatan ke Suriah di wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat.
Kini, ke-15 terduga teroris yang diketahui berinisial KIA alias Abu Hanifah alias Jak (33), AR alias Abu Fauzan (54), MF (21), S (30), N (45), ML (27), RN (22), OI (47), AA (24), H(44), MN (23), AH (54), RFPP (24), SR (35), dan AR (42).
Mereka ditangkap pada Rabu (12/8) di sejumlah lokasi berbeda, antara lain di Bekasi, Cirebon, Jakarta, Bogor dan Tangerang Selatan.
“Keterlibatan sebagian besar terduga teroris itu mengikuti pelatihan aksi teroris, serta kajian di beberapa tempat seperti Kepulauan Seribu, Bogor, dan Karawang pada sekitar Juni, Agustus, dan September 2019,” urai Awi.
Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri melakukan penindakan terhadap para pelaku teror dengan total ada 15 terduga teroris jaringan Jemaah Ansharut Daulah (JAD).
- Kapolda Sumsel Minta Mantan Narapidana Turut Jaga Keamanan dari Ancaman Terorisme
- Berantas Terorisme, BNPT Minta Masyarakat Menyaring Konten Radikalisme di Dunia Maya
- Kepala BNPT: Terorisme Kejahatan Kemanusiaan, Tidak Sesuai dengan Nilai Agama
- Prancis Siaga Maksimal Setelah 137 Orang Dibantai Teroris di Rusia
- Kutuk Serangan Teroris di Moscow, Kepala BNPT: Terorisme Ancaman Serius Terhadap Perdamaian Dunia
- 60 Orang Tewas dalam Serangan Teroris di Gedung Crocus Rusia