Depok Pertahankan Kurikulum 2013

Depok Pertahankan Kurikulum 2013
Depok Pertahankan Kurikulum 2013

”Kami serahkan semuanya kepada masing-masing sekolah apakah akan menggunakan Kurtilas atau kembali ke KTSP. Nanti kami akan meminta laporan dari masing-masing sekolah. Mereka harus melaporkan kepada kami dan juga ke Kemendikbud apakah mereka menggunakan Kurtilas atau KTSP,” terangnya.

Tak sampai di situ, sambung Herry, kendala pelaksanaan Kurtilas sebenarnya tidak menemui masalah yang berarti. Akan tetapi hal lainnya yang masih menjadi membingungkan adalah untuk pengisian rapor oleh para guru.

Pada KTSP, pengisian rapor menggunakan angka, sedangkan Kurtilas menggunakan deskripsi. Hal ini dirasakan sulit dan membingungkan oleh para guru lantaran belum terbiasa karena harus mendeskripsikan hasil belajar siswa tidak dengan angka.

Sebelumnya, Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah, Anies Baswedan memastikan akan segera mengevaluasi kurikulum 2013 yang digagas oleh menteri sebelumnya (Muhammad Nuh,red) dan diterapkan disekolah-sekolah di tanah air.

Hal itu dilarenakan metode pengajaran dari aturan itu sulit diterapkan guru dan diterima siswa. Bahkan, tim review itu telah dibentuk pun juga ikut disebarkan untuk mendata keluahan para guru serta kepala sekolah diberbagai daerah.

Anies menjelaskan, akar masalah Kurikulum 2013 berada pada metode pembelajaran. Dimana pembelajaran itu lebih ditekankan pada praktek untuk mengembangkan mata pelajaran yang diberikan.

Sementara, tugas para guru hanya sebagai pendamping yang tidak terjun langsung pada mata pelajaran. (cok)


DEPOK - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok memutuskan melanjutkan pelaksanaan Kurikulum 2013 (Kurtilas) di seluruh SMP, SMA dan SMK Negeri yang


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News