Dermaga Hancur dan Kapal Terseret Gelombang ke Daratan

Dermaga Hancur dan Kapal Terseret Gelombang ke Daratan
Gempa di Sulawesi Tengah menyebabkan kapal naik ke daratan. Foto Puspen Kemendagri

jpnn.com, SULAWESI TENGAH - Gempa bumi di Palu, Sulawesi Tengah berkekuatan 7,7 SR, terjadi pada Jumat (28/9) petang. Beruntung kapal-kapal milik Pelni dilaporkan aman.

Kapal terdekat dengan posisi gempa adalah kapal perintis KM Sanus 39 posisi sandar di Pelabuhan Wani, Pantoloan. KM Egon posisi laut Sulawesi dalam pelayaran menuju Bontang, Kalimantan Timur, dan kapal Tol Laut KM Logistik Nusantara 1 posisi di Tahuna, Sulawesi Utara.

Direktur Armada PT Pekni M. Tukul Harsono mengatakan, anak buah kapal (ABK) yang ada di KM Sanus 39 dalam keadaan aman dan masih berada di kapal dengan penerangan Motor Bantu Emergency.

KM. Sanus 39 adalah kapal Perintis tipe 2000 GT yang sebelumnya beroperasi di Tanjung Pinang Provinsi Kepulauan Riau. Kapal di Pantoloan karena dalam proses serah terima pengelolaan dari Pelni kepada operator swasta.

"KM. Sanus 39 tidak ada penumpang, ABK sejumlah 12 orang," jelas Tukul.

Meskipun aman, namun posisi kapal berada di daratan Wani (Pantoloan).

"Dermaga hancur dan kapal terseret gelombang ke daratan saat gempa yang baru saja terjadi di Donggala, posisi kapal saat ini di samping kantor KSOP Wani," tuturnya.

Tukul juga menambahkan, untuk persiapan bantuan, disiapkan kapal-kapal Pelni terdekat, yaitu KM. Egon yang saat ini menuju Bontang dan kapal-kapal Sabuk Nusantara di Makasar dan Tahuna.(chi/jpnn)


Anak buah kapal (ABK) yang ada di KM Sanus 39 dalam keadaan aman dan masih berada di kapal dengan penerangan Motor Bantu Emergency.


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News