Desain Logo HUT ke-75 RI jadi Polemik, Bukti Komunikasi Pemerintah Perlu Diperbaiki

Desain Logo HUT ke-75 RI jadi Polemik, Bukti Komunikasi Pemerintah Perlu Diperbaiki
Pakar komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan, Dr. Emrus Sihombing. Foto: Dokpri for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Direktur EmrusCorner Emrus Sihombing menyoroti pro dan kontra desain spanduk HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia, yang dianggap mirip simbol agama tertentu.

Menurutnya, desain tersebut lebih cenderung sebagai karya seni untuk seni, tetapi belum mempertimbangkan secara maksimal aspek komunikasi utamanya presepsi dan pemaknaan khalayak.

Belum lagi bicara berapa biaya dikeluarkan untuk mendesainnya.

Emrus memahami bahwa wacana tentang desain yang tertera pada spanduk terkait HUT RI, dapat dipersepsikan dan dimaknai sangat perspektif dan subjektif.

Ia menuturkan, ada yang memprotes karena ada gambar yang mirip dengan simbol agama tertentu, sehingga belum mencerminkan pluralitas di tengah masyarakat.

Namun, kata Emrus, pihak pemerintah mengatakan itu bukan simbol agama tertentu.

"Bantahan semacam ini sebagai kebiasaan pola komunikasi pemadam kebakaran, yang acapkali diperankan oleh tim komunikasi pemerintah sampai saat ini," kata Emrus, Sabtu (15/8).

"Hal ini terjadi karena pengelolaan komunikasi pemerintah belum mengedepankan antara lain, antisipatif terhadap respons publik," tambahnya.

Komunikolog Emrus Sihombing mengkritisi manajemen komunikasi pemerintah, sehingga muncul persoalan tidak produktif terkait desain spanduk HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News