Dewan Kolonel
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

jpnn.com - Sekumpulan legislator PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan) di DPR-RI membentuk kelompok yang dinamakan ‘’Dewan Kolonel’’.
Namanya mentereng sekaligus ‘’nggegirisi’’ alias membuat merinding, karena, mungkin, bisa saja memunculkan asosiasi dengan ‘’Dewan Jenderal’’.
Apalagi sekarang sudah masuk hari-hari terakhir September.
Biasanya, menjelang 30 September, selalu saja ada isu-isu mengenai pemberontakan PKI 1965, yang selama ini lazim disebut sebagai Gerakan 30 September PKI.
Belakangan—terutama di masa Jokowi berkuasa—muncul wacana agar penyebutan PKI di belakang G 30 S dihapus.
Tentu saja banyak pro dan kontra. Kelompok yang anti-PKI dengan tegas menolak penghapusan itu, karena PKI memang berada di balik kudeta dan pembunuhan 6 jenderal.
Akan tetapi, kelompok liberal-kiri menuntut penghapusan kata PKI karena menganggap penculikan dan pembunuhan itu tidak dilakukan oleh PKI.
Isu Dewan Jenderal itu diembuskan oleh PKI, dengan menyebutkan bahwa para jenderal Angkatan Darat di bawah Jenderal Ahmad Yani sedang menyusun rencana untuk mengambil alih kekuasaan dari tangan Bung Karno.
Dewan Kopral adalah representasi gerakan celeng pendukung Ganjar, dan Dewan Kolonel adalah representasi gerakan banteng pendukung Puan.
- May Day 2025, Puan Maharani Bicara Perjuangan Menyejahterakan Buruh
- Tim Hukum Hasto Bawa Bukti Dugaan Pelanggaran Penyidik KPK ke Dewas
- Rempang Eco City Tak Masuk Daftar PSN Era Prabowo, Rieke Girang
- Politikus PDIP Apresiasi Ide Dedi Mulyadi Kirim Siswa Bermasalah ke Barak
- 5 Berita Terpopuler: Kapan Pengisian DRH NIP PPPK? Simak Penjelasan Kepala BKN, Alhamdulillah Perjuangan Tak Sia-sia
- Ganjar Pranowo Tanggapi Usulan Solo Jadi Daerah Istimewa