Dewinta Sarankan Menkes Mundur demi Selamatkan Penanganan COVID-19

Dewinta Sarankan Menkes Mundur demi Selamatkan Penanganan COVID-19
Rr Dewinta Pringgodani. Foto: Ist for JPNN

"Sudah terbukti gagal, Menkes Budi memang selayaknya mundur. Jika tidak, penanganan Covid-19 berantakan," demikian Dewinta.

Sebelumnya, Slamet Budiarto memaparkan empat kegagalan Budi Gunadi Sadikin ketika menangani pandemi Covid-19.

Pertama, tidak bisa mencapai target herd immunity atau kekebalan komunitas melalui vaksinasi. Target pemerintah, 77 persen dari total 270 juta penduduk di Indonesia sudah divaksinasi Covid-19 dalam setahun.

Sementara itu, hampir tujuh bulan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Indonesia terhitung sejak 13 Januari 2021, realisasinya baru menyentuh angka 11,95 persen atau setara 24.888.506 dari target 208.265.720 orang.

Kegagalan kedua, Budi Gunadi Sadikin tidak bisa menekan laju kematian akibat Covid-19.

Data Kementerian Kesehatan 9 Agustus 2021, 108.571 orang di Indonesia meninggal karena virus SARS-CoV-2 itu. Bertambah 1.475 orang dari data sehari sebelumnya tercatat masih 107.096 kasus kematian Covid-19.

Kegagalan ketiga, Budi tidak mampu menyediakan obat, oksigen, fasilitas kesehatan dan sumber daya manusia (SDM).

Terakhir, Budi tidak memiliki keahlian dan pemahaman soal kesehatan. Sebab, dia merupakan lulusan Bidang Fisika Nuklir dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan riwayat pekerjaan sebagai profesional korporasi, bukan ahli kesehatan. (dil/jpnn)

Rencana Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bahwa Indonesia akan memiliki roadmap atau peta jalan hidup bersama Covid-19 merupakan tindakan mengada-ada.


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News