Dharma Pertiwi Harus Netral Dari Kegiatan Politik Praktis
jpnn.com, JAKARTA - Dharma Pertiwi dan unsur-unsurnya harus netral dari semua kegiatan politik praktis. Pasalnya, Dharma Pertiwi bukan organisasi politik atau organisasi partai politik.
“Jangan sampai ada pernyataan yang mengatasnamakan institusi Dharma Pertiwi, apalagi sampai dukung-mendukung kontestan peserta Pilkada 2018 atau Pemilu Presiden dan Legislatif Tahun 2019,” kata Ketua Umum (Ketum) Dharma Pertiwi Ibu Nanny Hadi Tjahjanto pada acara penutupan Musyawarah Nasional Dharma Pertiwi XIII Tahun 2018 di Balai Sudirman, Jakarta, Jumat (26/1).
Ibu Nanny memjelaskan istri prajurit sebagai individu dan warga negara boleh ikut dalam politik praktis dengan catatan tidak menggunakan fasilitas dinas dan organisasi.
“Jangan sampai ada fasilitas, sarana dan prasarana dinas maupun organisasi yang digunakan untuk kegiatan politik praktis dan jangan ada atribut-atribut partai dan kontestan menempel di kompleks-kompleks perumahan dinas,” katanya.
Ibu Nanny menyampaikan anggota Dharma Pertiwi yang mempunyai hak politik agar mempergunakan hak pilih dengan sebaik-baiknya.
“Kepada para anggota gunakanlah hati nurani dan akal pikiran yang sehat dalam menggunakan hak pilih tersebut, pilihlah calon kepala daerah yang memiliki visi dan misi untuk memajukan pembangunan nasional,” tutupnya.(fri/jpnn)
Ibu Nanny memjelaskan istri prajurit sebagai individu dan warga negara boleh ikut dalam politik praktis dengan catatan tidak menggunakan fasilitas dinas
Redaktur & Reporter : Friederich
- Ketua MPR Bambang Soesatyo Ingatkan Pentingnya Pembenahan Parpol, Simak Penjelasannya
- KASN Mengingatkan ASN tak Terlibat Politik Praktis di Pilkada Serentak 2024
- Demi Demokrasi, PDIP dan NasDem Disarankan Akur di Luar Pemerintahan
- Konflik Israel-Iran Memanas, Airlangga: Parpol Perlu Bersatu
- Mendagri Tito Tegaskan Pj Kepala Daerah Harus Mundur dari Jabatan jika Ingin Ikut Pilkada
- Airlangga Dinilai jadi Tokoh Kunci Melonjaknya Suara Golkar