Di Australia, Ada Diplomasi Kuliner Komunitas Muslim, Yahudi, Yunani dan Italia

Ide menggelar acara Cook-of ini muncul saat Jon Faine, penyiar ABC 774 Melbourne yang juga seorang Yahudi diminta menjadi pembicara dalam perayaan setahun berdirinya Museum Islam Australia.
Ia kemudian menyarankan untuk agar museum mengundang museum-museum budaya yang ada di Melbourne.
Ide untuk memasak bareng ini terinspirasi dari keterlibatan ibunya yang tergabung dalam kelompok memasak wanita Yahudi dan Muslim.
Acara yang dipandu oleh dirinya juga disiarkan secara langsung di saluran digital ABC 774 Melbourne, dengan beberapa juri. Salah satunya adalah Waleed Aly, seorang Muslim yang juga pembawa acara televisi, penulis makanan Tania Cammarano, dan Komisaris Multikultur Victoria, Helen Kapalos.
Mereka menilai dari tiga kategori, yakni rasa, tampilan, dan perilaku koki.
"Setiap makanan tentunya sangat lezat dan sangat susah untuk dinilai," jelas Faine saat membawakan acara yang dihadiri oleh lebih dari 100 orang di Museum Islam Australia.
Ia berharap acara serupa dapat digelar kembali dengan melibatkan komunitas lainnya, seperti Afrika dan Vietnam.
Berdiplomasi lewat memasak. Lewat makanan, kita dapat mengenal semua budaya yang berbeda dengan damai. Seperti yang sering dilakukan di Australia,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya