Di Balik Layar, Putin dan Macron Berdebat Sengit sebelum Rusia Menginvasi Ukraina

Di Balik Layar, Putin dan Macron Berdebat Sengit sebelum Rusia Menginvasi Ukraina
Presiden Vladimir Putin menerima kunjungan Presiden Emmanuel Macron di Moscow pada 7 Februari. Kedua pemimpin belakangan terlibat perdebatan sengit soal Ukraina. (Sputnik/Kremlin via Reuters)

"Mereka berkuasa melalui kudeta berdarah. Ada orang yang dibakar hidup-hidup. Itu adalah pertumpahan darah dan (Presiden Ukraina Volodymyr) Zelenskyy adalah salah seorang dari mereka yang bertanggung jawab," jawab Presiden Putin.

Dia kemudian melanjutkan: "Dengarkan saya baik-baik ya. Prinsip dialog itu adalah mempertimbangkan kepentingan pihak lain. Ada proposalnya."

"Kaum separatis, seperti yang Anda sebutkan, meneruskan proposal itu ke Pemerintah Ukraina, tapi mereka tidak mendapatkan jawaban apa pun," ujarnya.

"Jadi, di mana dialognya?" kata Presiden Putin lagi.

Presiden Macron kemudian mengusulkan pertemuan puncak di Jenewa dengan Presiden AS Joe Biden tapi tidak disambut Presiden Putin - yang mengakui bahwa dia berencana bermain hoki es dan berada di gym saat percakapan telepon itu.

Percakapan selama sembilan menit yang intensif berakhir, dengan saran dari Presiden Macron untuk tetap menjaga hubungan. "Begitu ada sesuatu, telepon saya," katanya kepada Presiden Putin.

Presiden Rusia itu kemudian mengakhiri percakapan dengan menyampaikan terima kasih kepada Presiden Macron dalam Bahasa Prancis.

Diproduksi oleh Farid Ibrahim dari artikel ABC News.

Sebuah film dokumenter Prancis mengungkapkan percakapan telepon berisi perdebatan sengit antara Presiden Emmanuel Macron dan Presiden Vladimir Putin, hanya empat hari sebelum invasi Rusia ke Ukraina

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News