Di Balik Putusan Roe v Wade Mengenai Aborsi 50 Tahun Lalu, Ada Cerita Seorang Perempuan Malang

Di Balik Putusan Roe v Wade Mengenai Aborsi 50 Tahun Lalu, Ada Cerita Seorang Perempuan Malang
Foto polisi Gerri Santoro, seorang wanita Amerika yang meninggal sendirian di kamar motel setelah aborsi yang tidak aman, menjadi simbol gerakan hak aborsi di seluruh Amerika Serikat. (ABC News: Emma Machan)

Kenangan Toni Elka tentang bibinya berbeda dengan yang dunia ketahui. Kebanyakan hanya mengetahui nama dan wajah Gerri di plakat para pendukung aborsi.

"Dulu dia hanyalah seorang perempuan muda. Orangnya benar-benar menyenangkan," kata Toni dari rumahnya di Boston.

"Dia suka datang ke rumah, menjemput kami semua untuk berenang, pergi ke pantai dan jalan-jalan. Sangat menyenangkan."

Gerri lalu mulai menjalin hubungan terlarang, dan hamil, dengan seorang pria bernama Clyde Dixon.

Tragedi di kamar motel

Dalam film dokumenter tahun 1995 berjudul "Leona's Sister Gerri", teman-teman Gerri bercerita tentang usaha perempuan tersebut untuk mengakhiri kehamilan karena takut sang suami mengetahuinya.

Seorang mantan detektif mengatakan pacar Gerri, Clyde sempat meminta arahan dan meminjam alat dari seorang teman yang istrinya adalah seorang dokter sehingga bisa melakukan aborsi sendiri.

Ketika prosedur tidak berjalan sesuai rencana, dia melarikan diri sebelum beralih profesi menjadi polisi.

Gerri mencoba menelepon rumah saudara perempuannya, Leona (Gordon), sebelum meninggal dunia, tetapi Leona sedang tidak di rumah.

Tanpa uang dan akses ke aborsi legal, seorang perempuan hamil berusia 28 tahun mengambil tindakan sendiri

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News