Di Depan Moeldoko, Dirjen SDID Pamer Punya Tim Kopassus

Di Depan Moeldoko, Dirjen SDID Pamer Punya Tim Kopassus
Kepala KSP Jenderal Purn TNI Moeldoko diapit Menristekdikti Mohamad Nasir dan Dirjen SDID Ali Ghufron Mukti. Foto: Mesya/jpnn

Dia mengungkapkan, kesempatan ini terbuka untuk anak-anak dari Papua sampai Aceh. Akan dicari siapa saja yang punya talent scoting.

"Lulusan S2 atau mahasiwa S3 boleh ikut program ini, yang penting punya talenta. Rekrutmen mulai Februari-Maret 2020. Sebab Juli mulai pendidikan," ujarnya.

Menurut Nasir ini model baru dan hanya men-talent anak-anak yang pintar dengan IPK di atas 3,5 serta basic-nya komputer sains. Banyak anak pintar mudah bosan kalau dikirim progr

am semacam ini. Itu sebabnya mereka harus dididik lebih baik dan harus dimodernisasi.

Untuk diketahui, Kemenristekdikti Indonesia dan University of Chicago (UChicago) Amerika Serikat sepakat ikut berperan dalam menciptakan SDM unggul. Kesepakatan itu ditandai dengan penandatanganan MoU antara Sekretaris Jenderal Kemenristekdikti Ainun Na'im dan Robert J. Kimmer, President UChicago.

Menurut Nasir, MoU ini untuk memperkaya pengetahuan dan riset dari para kandidat (calon) doktor muda Indonesia, melalui program Garuda ACademic of Excellence (Garuda ACE).

Program Garuda ACE ini adalah program capacity building selama dua tahun, untuk murid-murid Indonesia (dosen/peneliti/profesional muda) yang akan mendapatkan bimbingan langsung dari para profesor dan peneliti di UChicago Amerika.

Diharapkan mereka mendapatkan 'Letter of Acceptance (LoA)' dalam PhD program di UChicago atau di universitas terkemuka lainnya, karena pembibingan intensif sebelumnya. (esy/jpnn)

Program PMDSU yang diinisiasi Ditjen Sumber Daya Iptek dan Dikti (SDID) sejak 2013 tersebut mampu menghasilkan Doktor di usia muda.


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News