Di Hadapan Veteran, Pangdam V/Brawijaya Kisahkan Kepahlawanan Sherpa Tenzing

Di Hadapan Veteran, Pangdam V/Brawijaya Kisahkan Kepahlawanan Sherpa Tenzing
Di Hadapan Veteran, Pangdam V/Brawijaya Kisahkan Kepahlawanan Sherpa Tenzing. Foto: Kodam V/Brawijaya

Menurutnya, ini adalah sesuatu yang patut diteladani. Sebab memang tidak semua harus menjadi pahlawan, cukuplah berdiri di tepi jalan dan bertepuk tangan untuk sang pahlawan.

Lalu, dia telah merasa dirinya sebagai bagian dari keberhasilan sang pahlawan. Norgay tak mau jadi pahlawan dan memberikannya kepada Hillary.

"Ini adalah kisah nyata tentang Edmund Hillary dari Selandia Baru. Dia didapuk sebagai orang pertama yang berhasil mencapai puncak Gunung Everest atau Sagarmatha di Himalaya. Namun, di balik kisah sukses luar biasanya itu ada cerita tentang seseorang yang tidak kalah menariknya. Orang itu adalah Tenzing Norgay," tutur Pangdam V/Brawijaya.

Bila bicara beratnya perjuangan dari 1945, 1966, 1968 hingga 1975, lanjut Farid Makruf, para veteran adalah orang yang berhak disebut menjadi pahlawan.

"Tetapi bukan itu sebutan yang dicari oleh bapak dan ibu sekalian. Saya salut dan bangga," tuturnya.

Mayjen TNI Farid Makruf berharap setelah lebaran, ada waktu bagi mereka bertandang kembali. Dia ingin pada kesempatan itu, para veteran dapat bercerita bagaimana perjuangan mereka agar dapat menjadi pelajaran bagi penerusnya. (jlo/jpnn)

Di hadapan para veteran, Pangdam V/Brawijaya mengisahkan sikap kepahlawanan Sherpa Tenzing di Himalaya.


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News