Di Kaltim, Beli Elpiji Pakai KTP

Di Sengata dan Berau Stok Kosong

Di Kaltim, Beli Elpiji Pakai KTP
Di Kaltim, Beli Elpiji Pakai KTP
SENGATA- Belakangan ini ibu-ibu rumah tangga dan pemilik warung di Sengata, Kutai Timur (Kutim) dan Kabupaten Berau pusing. Elpiji yang menjadi teman akrab mereka di dapur menjadi barang langka.

Di Sengata ada dua penjual elpiji, yakni CV Buana Mekar Mandiri dan Bustani Bersaudara. Keduanya tak punya stok. 

"Kosong juga di Bustani. Paling kalau datang hanya sekitar 100 tabung saja," kata Sudarti, salah seorang warga yang hendak membeli elpiji di Bustani Bersaudara, kemarin.

Bustani Bersaudara jadi jujugan warga karena harga jualnya lebih murah, yakni Rp 71 ribu, ukuran 12 kg. Namun sejak pasokan seret, pembeli wajib bawa kartu tanda penduduk (KTP), dan waktu pembelian dibatasi. Biasanya Selasa dan Kamis saja.  

"Memang kalau di Bustani Bersaudara, harganya lebih murah, yaitu  Rp 70 ribuan. Namun pembeli harus menyerahkan fotokopi KTP," ujar Fuji.

Di CV Buana Mekar Mandiri sudah dua hari ini kehabisan stok elpiji. Menurut H Jabir, pemilik CV Buana Mekar Mandiri, elpiji yang didatangkan dari Samarinda habis dalam sehari saja. Harganya Rp 90 ribu untuk ukuran 12 kg.

"Biasanya kami mendatangkan dalam satu minggu itu, 2 sampai 3 kali pengiriman. Untuk satu kali pengirimannya sebanyak 304 tabung," kata Jabir. Mengenai harga, ia mengakui, agak mahal karena bukan agen. Untuk ukuran 12 kg dijual Rp 90 ribu. 

Meski demikian, lanjutnya, dirinya melakukan pembatasan untuk toko-toko yang hendak menjual elpiji. Hal ini disebabkan, harga di toko lebih mahal, bisa mencapai Rp 100 ribu hingga Rp 120 ribu.(KP/JPNN)

SENGATA- Belakangan ini ibu-ibu rumah tangga dan pemilik warung di Sengata, Kutai Timur (Kutim) dan Kabupaten Berau pusing. Elpiji yang menjadi teman

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News