Di Kediri, Pungutan Mencapai Jutaan Rupiah

Di Kediri, Pungutan Mencapai Jutaan Rupiah
Di Kediri, Pungutan Mencapai Jutaan Rupiah
KEDIRI- Daftar ulang calon siswa baru di sekolah menengah atas (SMA) negeri di Kota Kediri diwarnai pungutan. Nilainya bahkan mencapai jutaan rupiah. Di SMAN 8 Kediri misalnya, calon murid baru harus membayar sekitar Rp 1,4 juta hingga Rp 1,57 juta. Uang tersebut digunakan untuk membeli kain seragam empat stel (abu-abu putih, pramuka, olahraga, dan seragam khas), juga iuran rutin selama setahun. Perinciannya harga seragamnya pun bervariasi.

Pungutan biaya kain seragam laki-laki Rp 518 ribu. Sedangkan putri berjilbab Rp 617 ribu dan putri tidak berjilbab Rp 531 ribu. Sedangkan untuk iuran rutinnya selama setahun Rp 960 ribu. Saya hanya bawa Rp 500 ribu. Jadi belum bisa ambil kain seragam," keluh Az, siswi lulusan SMPN dari Kabupaten Kediri yang diterima di SMAN 8. Tidak menyangka dalam daftar ulang itu dipungut iuran dan biaya seragam,

Az mengaku bingung. Jika tidak melunasi uang seragam dan iuran rutin, dia khawatir akan dianggap mengundurkan diri. "Sebentar lagi tutup. Saya bingung," ujarnya.

Panitia PSB reguler SMAN 8 lantas meminta Az untuk menghadirkan orang tuanya. Cemas dinyatakan mundur, calon siswi SMAN 8 ini segera menghubungi orang tuanya untuk datang ke sekolah. Tujuannya agar bisa memberikan penjelasan terkait kemampuannya membayar iuran dan seragam. "Kakak saya sakit. Jadi saya disuruh daftar ulang sendiri," akunya.

KEDIRI- Daftar ulang calon siswa baru di sekolah menengah atas (SMA) negeri di Kota Kediri diwarnai pungutan. Nilainya bahkan mencapai jutaan rupiah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News