Di Luar Negeri, Pilot tak Kejar Jam Terbang, Mengapa?

Di Luar Negeri, Pilot tak Kejar Jam Terbang, Mengapa?
Pilot. Foto: Pixabay

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Ikatan Pilot Indonesia (IPI) Rama Noya menjelaskan, besaran gaji pilot tergantung masing-masing maskapai. Jam terbang juga menentukan.

”Pendapatan pilot itu ada dua. Dari gaji dan jam terbang,” ungkapnya. Di Indonesia, menurut Rama, pilot terpacu untuk memperbanyak jam terbang.

”Itu yang membuat waktu istirahat pilot kurang,” katanya, seperti diberitakan Jawa Pos.

Di luar negeri, kata Rama, gaji pokok pilot lebih besar daripada tunjangan terbang. Dia berharap ada regulasi untuk mengatur hal tersebut. Jika gaji pokok lebih besar, maka pilot tidak lagi mengejar jam terbang. ”Pengaturan jam terbang akan lebih mudah,” katanya.

Rama juga mengatakan, Indonesia kekurangan posisi kapten pilot. Di sisi lain, jabatan first officer atau copilot cukup banyak. Ini mempengaruhi bisnis pelaku usaha penerbangan.

Bagi mereka yang mengejar pertumbuhan armada, akan mencari pilot dari luar negeri. ”Mereka mengejar pilot yang siap jadi. Untuk posisi kapten, banyak dari luar negeri,” ucapnya.

Pilot asing sebenarnya dibatasi oleh Direktorat Perhubungan Udara. Untuk pilot asing, maksimal mendapat izin kerja hanya dua tahun. (lyn/oni)

Di luar negeri, gaji pilot lumayan besar sehingga mereka tidak mengejar jam terbang agar mendapat tunjangan.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News