Di Papua, Mendikbud Temui Kartu Sakti Belum Bisa Diuangkan
Menyangkut persoalan yang ia dapatkan di Timika yakni KIP sudah di tangan tapi belum bisa diuangkan, menurutnya itu hanya persoalan bank saja. Karena itu ia meminta Dinas Pendidikan setempat untuk berkoordinasi dengan bank terkait.
“Jadi kalau KIP masuk ke sekolah, sekolah sudah masukkan data pendidikan dan dikirim ke Jakarta itu, otomatis sudah ada dana yang dikirim ke bank,” tandas Menteri Muhadjir.
Terlepas dari persoalan KIP, Muhadjir menjelaskan bahwa Papua merupakan provinsi yang dari bidang pendidikan sangat tertinggal. Kata dia, untuk daerah terpencil atau pedalaman dimana sebaran peserta distrik sangat luas, Kemendikbud merancang sistem pendidikan dengan menerapkan sekolah berbasis asrama baik SD maupun SMP.
“Ini sedang kami peta-petakan. Tadi saya sudah ke Merauke, kemudian Lanny Jaya dan Jayapura termasuk juga di Timika. Nanti kami akan petakan kemudian akan bikin salah satu solusinya adalah sekolah berasrama. Jadi anak-anak nanti akan tinggal di asrama, kemudian Sabtu-Minggu bisa pulang ke rumah atau orangtuanya yang ke sekolah,” terang Muhadjir. (sun/adk/jpnn)
TIMIKA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Muhadjir Effendy mendapat banyak masukan saat mengunjungi beberapa daerah di Papua akhir pekan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Universitas Terbuka Luncurkan MBKM Expo, Cetak Generasi Unggul & Kompetitif
- Belajar Digitalisasi Kenotariatan, INI German Federal Chamber of Notaries Teken MoU
- UKI Undang Dosen Asal Belanda untuk Perkuat Kolaborasi Global
- Alumni USAHID Luncurkan Program Orang Tua Asuh
- 31 Industri dari China Jadi Partisipan Business Matching 2024, Pendidikan Vokasi Berpeluang
- Tingkatkan Literasi, Lotte Mall Membangun Perpustakaan Sekolah di Jakarta