Di Tengah Massa Aksi, Tiba-tiba Keluarkan Pisau, Diarahkan ke Kapolres

Di Tengah Massa Aksi, Tiba-tiba Keluarkan Pisau, Diarahkan ke Kapolres
Aksi unjuk rasa. Ilustrasi Foto: pixabay

Pantauan di lapangan, sejumlah pendemo dan anggota polisi yang berjaga, saling dorong. Salah satu polisi, Brigadir Reno, mendapat luka sobek di bagian bibir akibat terkena lemparan bambu tiang bendera pendemo.

Dalam situasi tak kondusif itu, salah satu pendemo, yang diketahui bernama Fahmi, nekat mengeluarkan senjata tajam (sajam), yang diarahkan ke Kapolres Sarolangun AKBP Budiman BP. Beruntung, Kasat Reskrim Polres Sarolangun AKP Suhartono, sempat melihat gerak pelaku.

Sajam pun tak sampai ke perut Budiman. Pelaku pun langsung diamankan.

“Awalnya pelaku sempat saya tegur. Setelah itu, pelaku menghilang sebentar. Mungkin ambil pisau. Saya sempat curiga. Akhirnya, pelaku tiba-tiba datang dan mengeluarkan pisau. Posisi pelaku sudah berdempetan dengan saya,” kata Budiman.

Terpisah, Kabag Ops Polres Sarolangun Kompol Agus Saleh, mengatakan tujuh orang pendemo, baik korlap maupun provokator demo, dibawa ke Mapolres Sarolangun untuk diperiksa dan dimintai keterangan.

“Korlapnya ada tiga orang. Baru dua orang yang berhasil diamankan. Satu lagi sudah kabur. Namun, kita tetap akan cari. Anggota kita dilarikan ke RSUD Sarolangun,” kata dia.

Sementara itu, salah satu warga Karmen dikonfirmasi mengaku jika aksi tersebut hanya diikuti segelintir warga Karmen. Bukan semua warga. Malah menurut dia, dominan warga Karmen tidak setuju aksi demo dilakukan.

Dia justru menyarankan polisi menangkap semua provokator yang terlibat demo. Kata warga yang tak ingin disebut namanya itu, dia tak ingin nama Desa Karmen menjadi tidak bagus hanya karena beberapa orang pendukung mantan Kades.

 Kericuhan mewarnai aksi unjuk rasa di depan kantor Pengadilan Negeri (PN) Sarolangun, Jambi, kemarin (20/4).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News