Diancam KNPB, DPR Papua Cemas
Sabtu, 09 Juni 2012 – 07:03 WIB
"Soal darurat sipil saya pikir tidak semudah itu. Kami tak bisa serta merta mengeluarkan pernyataan itu tetapi harus melihat situasinya dulu. Masih ada langkah-langkah yang harus dipenuhi jika hendak mengeluarkan status tersebut," imbuhnya.
Sementara Ketua Komisi A DPRP, Ruben Magai yang sempat dicari-cari KNPB mengaku tak berada di kantor karena ada urusan lain yang harus diselesaikan dengan waktu yang bersamaan. Ruben justru menuding Polda Papua sedang berusaha mengalihkan perhatian. "Kapolda harus bertanggungjawab atas semua kejadian penembakan di Papua. Saya juga merasa terancam dengan ancaman yang dikeluarkan KNPB. Kami menyerukan keamanan dunia untuk amankan kami karena Polisi justru membuat kami tak aman. Saat ini ada ancaman dari KNPB dan kami minta perlindungan PBB karena keamanan Indonesia tidak dipercaya," tegasnya.
Bagi Ruben, pertemuan yang dilakukan dan dihadiri Buchtar adalah untuk memfasilitasi semua pihak guna menyikapi peristiwa yang terjadi. "Tapi kesannya ada pihak yang mengambil keuntungan dari momen tersebut. Saya sudah diancam, dan ini mengalihkan perhatian. Polisi harus tanggungj awab dan Buchtar harus dikeluarkan. Kalau tidak, kami akan kasih surat untuk minta perlindungan ke dunia Internasional," tandasnya. (ade/ro)
JAYAPURA - Ditangkapnya ketua umum Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Buchtar Tabuni oleh Polda Papua menimbulkan pemikiran miring terhadap DPRP.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Jaksa Beberkan Peran Sentral Eks Bupati Kuansing Dalam Kasus Korupsi Rp 22,6 Miliar
- Ani Sofian Melantik 850 PPPK Pemkot Pontianak, Ini Pesannya
- Rahima Istri Mantan Gubernur Jambi Dituntut 4 Tahun 5 Bulan Penjara
- Eks Bupati Kuansing Sukarmis Ditahan Jaksa terkait Korupsi Rp 22,6 Miliar
- Kementan Mengevaluasi Upsus Antisipasi Darurat Pangan di Kalimantan Selatan
- Bayar Gaji Ribuan PPPK, Pemkab Banyuwangi Mengalokasikan Rp 250 Miliar Per Tahun