Dianggap Keramat, Warga Tolak Rencana Pemkot

Dianggap Keramat, Warga Tolak Rencana Pemkot
Ilustrasi logo Pemkot Surabaya

jpnn.com, SURABAYA - Karena merupakan wilayah makam keramat sesepuh desa, rencana Pemerintah Kota Surabaya untuk memanfaatkan aset lahannya di Gendong, Romokalisari, Benowo terancam tak terlaksana. Pasalnya warga menolak dan berharap rencana itu dihentikan.

Ketua RT 01, RW 03, Gendong, Bambang Sugiarto menyatakan bahwa lahan pemkot seluas sekitar 2 hektare itu rencananya disewa PT Sumber Organik untuk dijadikan tandon air. Dengan adanya rencana tersebut, makam sesepuh desa, termasuk ratusan makam lainnya, bakal dibongkar dan dipindahkan.

Menurut Bambang, selain makam punden, di lokasi itu rencananya dijadikan tempat pemakaman umum oleh warga jika pemakaman sebelumnya penuh. ''Mosok ya sopan mereka bongkar makam sesepuh kami,'' ucapnya.

Dua minggu lalu warga diajak berkumpul oleh pemkot dan pihak PT Sumber Organik untuk membicarakan rencana pemanfaatan lahan itu. Namun, pertemuan tersebut tidak membuahkan hasil karena banyak warga yang mengalami kesurupan. ''Pihak pemkot dan PT Sumber Organik langsung pulang,'' tuturnya.

Terkait kapan pengerjaan dan teknisnya, Bambang mengatakan bahwa pemkot tidak menjelaskan kapan waktunya karena pertemuan itu hanya bersifat sosialisasi. Namun, warga menolak rencana tersebut.

Setelah adanya pertemuan itu, warga langsung memagari area makam keramat tersebut dengan menggunakan bambu. Menurut Bambang, jika rencana itu benar-benar direalisasikan pemkot, warga tidak akan tinggal diam. ''Warga akan lakukan apa pun agar makam itu tidak dibongkar,'' ucapnya.

Warga tidak mau menanggung risiko akibat pembongkaran makam keramat itu. Dengan adanya masalah tersebut, dia berharap wali kota bisa datang untuk berbicara dengan warga. ''Biar Bu Risma tahu apa yang ada di lingkungan kami,'' ungkapnya.

Warga juga mengatakan, rencana itu lebih baik direalisasikan sebagaimana awal meski bakal menggusur fasum tempat bermain futsal. ''Warga tidak masalah kok kalau fasum itu dibongkar,'' ungkapnya.

Sementara itu, Camat Benowo Muslich Hariadi mengatakan bahwa tindakan warga tidak bisa disalahkan. Sebab, area tersebut memang menjadi tempat yang sakral. (omy/c15/ano)


pertemuan tersebut tidak membuahkan hasil karena banyak warga yang mengalami kesurupan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News