Dianggap Kuno, Dakwah Masjid Mulai Ditinggalkan Milenial Indonesia

Dianggap Kuno, Dakwah Masjid Mulai Ditinggalkan Milenial Indonesia
Dianggap Kuno, Dakwah Masjid Mulai Ditinggalkan Milenial Indonesia

Ia menambahkan, "Kalau pergi ke masjid hari Jumat itu kan bagian dari tradisi ya. Itulah yang tersisa, efek spiritual yang tersisa."

Padahal, menurut Irfan, masjid -dalam tradisi yang panjang -sebenarnya merupakan lembaga ke-Islaman untuk penguatan komunitas.

"Bukan hanya sisi spiritual tetapi juga sosial, harusnya (masjid) ada dampak terhadap kehidupan sosial yang lebih baik."

Survei CSRC ini dilakukan di 7 kota Indonesia yang mewakili corak keberagaman Muslim yang berbeda. Irfan menuturkan, survei yang dilakukan lembaganya memang tidak bisa mengklaim bahwa semua masjid telah dijauhi milenial dan dianggap tidak menarik dakwahnya.

"Tapi kita punya asumsi bahwa dengan mempelajari pola-pola itu kita bisa klaim bahwa yang lain juga seperti itu."

Menanggapi hasil temuan UIN Jakarta, Direktur Program Dewan Masjid Indonesia (DMI), Munawar Fuad mengatakan ada harapan besar dari Muslim milenial bahwa dakwah secara umum, baik di masjid maupun di tempat-tempat lain, bisa memberikan suatu keterhubungan yang jelas.

"Relevansi yang jelas terkait dengan harapan, penghidupan, perkembangan dari kalangan muda."

"Di sisi lain mereka juga sedang gandrung terhadap suasana spiritualitas, keberagaman yang tidak bersifat monoton tetapi betul-betul memberikan satu rasa kebahagiaan dan kepuasan spiritual yang sesuai dengan harapan dan kehidupan anak-anak muda sekarang ini," jelas Fuad kepada ABC.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News