Diangkat jadi Pangeran Baru, Gemetar, Merinding

Diangkat jadi Pangeran Baru, Gemetar, Merinding
Sultan Hamengku Bawono (HB) 10. Foto: Guntur A/dok.JPNN

Dalam wisuda mirunggan kemarin, dihadiri lima putri HB 10, tiga mantu dalem yaitu KPH Wironegoro, KPH Purbodinigrat dan KPH Notonegoro. Juga dihadiri adik HB 10, GBPH Condrodiningrat.

Sementara itu ketika dihubungi seusai wisuda, GKR Condrokirono sebagai Penghageng Kawedanan Hageng Panitraputra Kertaon Jogja mengatakan hanya menjalankan dawuh Ngarso Dalem. Menurut dia, untuk pemberian gelar sekelas pangeran hanya bisa diberikan oleh raja. “Penghageng tidak bisa memberi gelar di atas tumenggung,” ungkap Jeng Ita, sapaannya.

Selama bertugas sebagai Penghageng Kawedanan Hageng Panitraputra Keraton Jogja menggantikan GBPH Joyokusumo, Jeng Ita mengaku baru kali ini melantik pangeran dari luar keluarga dalem Keraton Jogja. Menurutnya, selama ini yang mendapat gelar pangeran hanya mantu dalem. “Kalau saya (melantik pangeran), ya baru kali ini,” tuturnya.

Terpisah, saat ditemui seusai menghadiri rapat paripurna di DPRD DIJ dalam kapasitasnya sebagai gubernur DIJ, HB 10 mengatakan alasan pengangkatan tiga pangeran baru karena Keraton Jogja harus memiliki sembilan pangeran senior. “Yang lain sudah meninggal, berarti dari bawah harus ada yang naik (jadi pangeran),” tuturnya.

Sedangkan ketika ditanyakan alasan pengangkatan pangeran yang bukan dari keluarga dalem Keraton Jogja, HB 10 justru balik bertanya. “Kalau yang senior itu terus piye. Penghageng Keraton kan dia,” tandasnya. (pra/laz)


JOGJA - Keraton Jogja menggelar wisuda mirunggan atau wisuda istimewa kemarin (18/8). Dalam wisuda ini, Sultan Hamengku Bawono (HB) 10 mengangkat


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News