Diaspora Indonesia dan Warga Australia Bersama Membantu Indonesia di Tengah Pandemi

"Jika sesuatu terjadi pada keluarga saya dan saya tidak bisa pulang ... itu akan membuat sangat sedih," kata Santi sambil mencoba menahan air matanya.
Pemerintah Australia telah mengumumkan sejumlah bantuan untuk Indonesia, termasuk memberikan jutaan vaksin AstraZeneca dari pasokan dalam negerinya.
Tapi Dr Jemma Purdey, Adjunct Fellow di Monash University dan Deakin University mengatakan meski bantuan dari Pemerintah Australia tersebut bagus, tapi tak akan cukup.
"Besarnya masalah Indonesia sangat luar biasa," ujar Dr Jemma.
"Kita setiap hari mendengar berita bagaimana Indonesia mengalami kesulitan, juga cerita-cerita dari teman kita yang sakit dan meninggal."
Dr Jemma bersama rekan-rekan akademisi di Australia juga telah mengeluarkan petisi online yang ditujukan kepada Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT).
"Kita sempat gregetan menunggu Pemerintah Australia untuk bertindak."
"Jadi semacam dorongan bagi mereka melakukan sesuatu," ujar Dr Jemma yang fasih berbicara bahasa Indonesia.
Sejumlah warga dan kelompok diaspora Indonesia yang tinggal di Australia mencari cara untuk dapat membantu Tanah Air mereka menghadapi COVID-19
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia
- Ibas Tegaskan Indonesia dan Malaysia Tak Hanya Tetangga, Tetapi..
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS