Dibilang Esek-esek Silakan, Kami Hanya Cari Makan

Selain beralasan sebagai mata pencarian satu-satunya, ia juga berdalih apabila penutupnya dibuka, pengunjung beralih ke hotel atau penginapan yang terdapat di jalan masuk pantai.
"Jika dikatakan ini tempat maksiat, silakan. Tapi, mau gimana lagi, kami hanya mencari makan," ujarnya.
Lain lagi Rosni, 54, pemilik pondok-pondok yang terbuka. Walau sepi pengunjung, lokasi yang disewa Rosni selama 2 tahun itu masih memberikan pemasukan untuk kebutuhannya sehari-hari.
Dengan tujuh unit pondok yang dimilikinya, hari-hari kerja Rosni mengaku memperoleh pemasukan Rp 50.000 sampai 80.000 sehari.
Sedangkan hari Minggu atau hari libur, pemasukannya bisa Rp 200.000 sehari. "Biarlah sepi pengunjung yang penting uang yang diperoleh halal untuk dimakan," ungkapnya.
Lurah Pasie Nantigo, Satria menyebutkan, pedagang yang memiliki pondok esek-esek sudah diingatkan Januari 2015 lalu agar membuka penutup pondoknya.
"Kalau memang sekarang sudah dibuka lagi, nanti akan kami komunikasikan dengan tim untuk langkah selanjutnya," ujarnya saat dihubungi Padang Ekspres kemarin. (cr12/sam/jpnn)
PADANG - Setelah payung ceper di Pantai Padang diberangus dan objek wisata kawasan Bungus gencar dirazia, kini objek wisata Pasirjambak dijadikan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Penemuan Mayat Dalam Kamar Kos di Cianjur, Ada Luka yang Bikin Curiga
- Mobil Barang Terlibat Tabrak Lari, Pengejaran Berlangsung Dramatis
- Pria Bandung Tewas di Kamar Indekos, Ada Luka di Kepala
- 2 Tempat Usaha Hiburan Tanpa Izin di Sudirman Disegel, Lihat
- 2 Kapten Infranteri Tangkap Bandar Narkoba di Bima, Kolaborasi dengan Warga
- Ahmad Luthfi Minta Fatayat NU Terlibat dalam Program Kecamatan Berdaya