Diburu Klub NBA, Postur dan Bakat jadi Modal Utama
Senin, 11 Februari 2013 – 12:30 WIB
“Saya tumbuh di Afrika. Saya bermain di Afrika. Karena itu, saya tahu bagaimana besarnya bakat para pemain di Afrika,” ujar Masai Ujiri, general manager Denver Nuggets seperti dikutip CNN.
Baca Juga:
Namun, postur memadai tentu bukan jaminan para pemuda itu bisa menjadi pemain hebat. Pasalnya, sejak kecil, mayoritas dari mereka menggeluti sepakbola. Bagi Ujiri, hal itu tentu sangat disayangkan karena membuat para talenta tersebut seperti kehilangan insting. Para remaja itu baru bermain basket ketika menginjak usia 13 tahun.
“Ini membuat mereka harus bekerja lebih keras untuk membentuk skill dan habit yang seharusnya bisa diciptakan dalam usia yang lebih muda,” tambah Ujiri. Meski begitu, para pemandu bakat tak patah arang. Mereka merangkul banyak pihak untuk mengadakan berbagai program guna mencari bakat terbaik sejak dini. Perusahaan- perusahaan yang berhasil digandeng akhirnya bersedia membantu. Di antaranya ialah membangun sarana dan prasarana yang layak.
Anak-anak kecil yang mendapatkan berbagai bantuan itu tentu girang bukan kepalang. Bagi mereka, bermain basket tentu bisa menjadi sarana melepaskan kepenatan akibat berbagai kesumpekan hidup di mayoritas Negara Afrika.
BASKET di benua Afrika terus menggeliat. Dipandang sebagai salah satu kontinen penghasil bakat-bakat hebat, Afrika siap menjadi kekuatan baru dunia.
BERITA TERKAIT
- EURO 2024: Rumania Enak Ditonton, Fannya Luar Biasa, Ukraina jadi Korban
- 5 Favorit Juara EURO 2024 Menang di MD1, Bagaimana dengan Prancis?
- Austria vs Prancis: Ujian Perdana Skuad Mewah Les Bleus
- Didukung Pertamax Turbo, Sean Gelael Raih Runner-Up Kelas LMGT3 di 24 Hours Le Mans
- EURO 2024: Ukraina Bawa Semangat Perang Buat Meladeni Rumania
- EURO 2024: Jude Bellingham, Pemuda Inggris Penuh Rekor